kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.244   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.082   15,76   0,22%
  • KOMPAS100 1.060   4,88   0,46%
  • LQ45 832   1,70   0,20%
  • ISSI 216   0,94   0,44%
  • IDX30 425   0,47   0,11%
  • IDXHIDIV20 515   1,34   0,26%
  • IDX80 121   0,40   0,33%
  • IDXV30 125   0,88   0,71%
  • IDXQ30 142   0,37   0,26%

Laba bersih BRI turun 16,7% menjadi Rp 6,86 triliun di kuartal pertama 2021


Selasa, 25 Mei 2021 / 11:51 WIB
Laba bersih BRI turun 16,7% menjadi Rp 6,86 triliun di kuartal pertama 2021
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 6,86 triliun.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masih mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal pertama 2021. Bank pelat merah ini hanya berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi Rp 6,86 triliun atau turun 16,7% dari Rp 8,17 triliun periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

Pendapatan bunga bersih dan premi bank ini sebetulnya masih tercatat tumbuh sebesar 9,87% yoy dari Rp 21,53 triliun menjadi Rp 23,65 triliun. Hanya saja, BRI mencatatkan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp 8,46 triliun atau membesar 29,2% yoy dari Rp 6,55 triliun kuartal pertama 2020.

Sunarso, Direktur Utama BRI mengatakan, awal tahun 2021 masih penuh tantangan dalam kaitannya untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia walaupun aktivitas masyarakat terus berangsur membaik dan vaksinasi terus berjalan. "Di tengah optimisme, masih ada ketidapastian karena pandemi belum berakhir dan kasus covid-19 terjadi di beberapa negara dan masih banyak yang melakukan mudik lebaran kemarin," kata Sunarso dalam paparan kinerja kuartal I, Selasa (25/5).

BRI mencatatkan kredit sebesar Rp 914,2 triliun. Sementara pada kuartal I 2020 tercatat Rp 930,7 triliun. Artinya masih terjadi kontraksi kredit. 

Baca Juga: Bank BUMN Garap Fokus Usahanya

Kredit UMKM menyumbang porsi 80,6% terhadap total kredit atau naik signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencapai 78,3%. Sunarso mengatakan, BRI akan tetap fokus pada segmen UMKM sebagai strategi penyaluran kredit. BBRI akan terus berupaya menaikkan porsi UMKM menjadi 85% terhadap total portofolio kreditnya.

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI mencapai Rp 1.049,32 triliun  atau hanya naik 1,97% yoy. Jumlah tabungan naik 11,05% menjadi Rp 443,87 triliun, giro tercatat  Rp 174,33 triliun dan deposito Rp  431,12 triliun.

Adapun rasio dana murah mencapai 58,91% atau sebesar Rp 618,2 triliun. Rasionya meningkat dari 55,9% pada kuartal pertama tahun lalu. Dengan begitu, total aset BRI masih mengalami kenaikan sebesar 3,8% yoy dari Rp 1.358,9 triliun menjadi Rp 1.411,05 triliun.

Baca Juga: BRI bakal integrasikan BRIMo dengan seluruh produk BRI Group dan partner digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×