kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Bersih Melonjak Hingga 78%, Dana Pihak Ketiga Turun Sekitar 12%


Rabu, 21 April 2010 / 10:16 WIB
Laba Bersih Melonjak Hingga 78%, Dana Pihak Ketiga Turun Sekitar 12%


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Bank Danamon mulai tancap gas. Selama tiga bulan pertama tahun ini, laba bersih Danamon mencapai Rp 701 miliar, naik 78% dibanding kuartal I tahun lalu. Menurut Direktur Utama Danamon Sebastian Paredes, peningkatan laba ini disumbang oleh pendapatan operasional bersih yang naik 36% menjadi Rp 1,62 triliun.

Sayang, peningkatan laba tersebut tak diikuti oleh meroketnya dana masyarakat alias Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit. Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) Danamon Vera Eve Lim mengatakan, DPK Danamon turun 12%. "Ini karena deposito merosot 24%," ujarnya, Selasa (20/4).

Per kuartal I 2010, total DPK Danamon mencapai Rp 65,58 triliun. Komposisinya terdiri dari tabungan sebesar Rp 15,57 triliun, giro Rp 7,52 triliun, dan deposito Rp 42,49 triliun. Tabungan dan giro mengambil porsi 35% dari total DPK, dan 65% merupakan porsi deposito. "Kuartal I lalu, deposito turun 24%, tapi tabungan tumbuh 25% dan giro naik 14%," kata Vera.

Adapun penyaluran kredit Bank Danamon hingga kuartal I-2010 hanya naik tipis 2% menjadi Rp 64,447 triliun dari Rp 63,317 triliun di kuartal I 2009. Jika dihitung dari akhir Desember 2009, total kredit baru yang disalurkan Danamon hanya Rp 1,17 triliun.

Vera bilang, kucuran kredit pada kuartal I memang belum deras. "Biasanya, mulai meningkat saat memasuki kuartal berikutnya. Tapi, kredit kami selama Maret 2010 saja tumbuh sekitar Rp 1 triliun," katanya.

Sementara kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) Danamon masih sebesar 4%. "NPL ini tinggi karena Danamon fokus pada segmen bisnis ritel yang juga memiliki risiko yang tinggi pula," jelas Josep Fellipus Peter Luhukay, Wakil Direktur Utama Danamon.

Sementara kredit mikro Danamon, lewat Danamon Simpan Pinjam (DSP), tumbuh 5% menjadi Rp 12,88 triliun. Sedangkan, pembiayaan bermotor mencapai Rp 20,49 triliun. Baik kredit mikro maupun pembiayaan bermotor masih menjadi penopang utama bisnis Danamon. "Kredit mikro porsinya 25% dari total kredit," tutur Vera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×