Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) yang mengumumkan kinerja kuartal ke 3-2013 Selasa (29/10) hanya berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasinya 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu untuk menjadi Rp 3,21 triliun.
Kondisi perekonomian Indonesia memang tidak terlalu baik dan kenaikan suku bunga acuan BI Rate membuat kinerja banyak bank menurun. Net Interest Income (NIM) CIMB Niaga mengalami sedikit penurunan, dari 5,90% di Q32012 menjadi 5,31% Q32013. Kalau diuraikan, NIM CIMB Niaga sebesar Rp 7,51 miliar kebanyakan berasal dari kredit komersial (28%), treasury (27%), ritel (25%), korporasi (15%), dan syariah (5%).
CIMB Niaga juga masih bisa berbangga. Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid dalam siaran persnya, kondisi pasar yang tidak stabil, tekanan likuiditas, serta meningkatnya persaingan dalam memperebutkan dana murah, CIMB Niaga berhasil menyeimbangkan kembali portofolionya.
Dana Pihak ke-3 CIMB Niaga pun mengalami kenaikan 12% (YoY) untuk menjadi Rp 163,02 triliun. Di antara semua jenis DPK, kenaikan simpanan dalam bentuk giro yang tumbuh paling besar yaitu 19% untuk menjadi Rp 35,57 triliun, disusul tabungan 11% untuk menjadi Rp 36,2 triliun, dan Deposito 9% untuk menjadi Rp 91,25 triliun. Tapi secara keseluruhan komposisi DPK CIMB memang masih banyak di dalam bentuk Deposito 56%, tabungan dan giro masing-masing 22%.
Untuk penyaluran kredit, per September 2013 CIMB Niaga menyalurkan kredit Rp 155,54 triliun naik 12% YoY. Di antara semua jenis kredit, kredit konsumer CIMB memegang porsi terbesar yaitu Rp 47,97 triliun (31%). Tapi untuk pertumbuhan kredit, kredit komersial di CIMB Niaga yang tumbuh paling besar yaitu 23% YoY untuk menjadi Rp 34,69 tirilun.
Selain itu bank yang 97,9% sahamnya dikuasai CIMB Group Sdn Bhd itu masih berada di jajaran 5 bank terbesar Indonesia dari sisi aset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News