kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba eximbank tahun 2012 tumbuh 27%


Selasa, 26 Maret 2013 / 08:10 WIB
Laba eximbank tahun 2012 tumbuh 27%
ILUSTRASI. Seorang petugas memperlihatkan sejumlah produk logam mulia emas di gerai Pegadaian Galeri24, Jakarta. (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Tahun lalu, Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor atau Eximbank meraih laba Rp 585,6 miliar, tumbuh 27% dibandingkan posisi tahun 2011 senilai Rp 460,6 miliar. Meskipun bertumbuh, prestasi tahun lalu tidak setinggi kenaikan laba periode 2009 sampai 2011.

Sebagai gambaran, pada 2010 laba Eximbank mencapai Rp 195,6 miliar tumbuh 53%. Sedangkan laba di tahun 2011 melejit 135% dari laba 2010. Pertumbuhan laba yang tidak setinggi tiga tahun lalu ini lantaran kinerja ekspor tahun 2012 agak melempem.

I Made Gde Erata, Direktur Eximbank, mengatakan krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat mempengaruhi pembiayaan. Sebab, sebagian debitur mengurangi permintaan pembiayaan karena fokus mencari pasar ekspor lain. "Debitur sibuk menjajal pasar baru ke Afrika, Eropa Timur dan Asia Timur. Sehingga, permintaan pembiayaan ekspor sedikit melambat," kata Made, Senin (25/3).

Kondisi inilah yang menyebabkan pembiayaan sepanjang 2012 hanya naik 35% menjadi Rp 27 triliun, dari Rp 20 triliun. Tahun ini Eximbank memperkirakan, pertumbuhan pembiayaan mencapai 37% menjadi Rp 36,1 trilun. Made mengatakan, kondisi ekspor yang belum membaik, mendorong Eximbank menyasar sektor pembiayaan lain, yakni infrastruktur.

Tahun ini saja, Eximbank rencananya akan ikut membiayai lima proyek infrastruktur, seperti Pelabuhan Marunda di Kalibaru, area industri Maspion di Gresik, pergudangan dan perkebunan serta smelter batu bara di Banjarmasin. Tahun lalu, Eximbank mencatat penyaluran pembiayaan infrastruktur senilai Rp 2 triliun.

Meskipun pertumbuhan laba tahun lalu tidak setinggi tiga tahun terakhir, Eximbank sukses memperbaiki kredit macet. Non perfoaming loan (NPL) menurun signifikan, dari 5,8% di 2010 menjadi 3,2% di 2011. Di 2012, rasio NPL turun lagi menjadi 2,1%.

Omar Baginda Pane, Managing Director Eximbank, mengatakan penagihan terus dilakukan ke debitur yang sempat macet saat krisis ekonomi terjadi di 2009. Sebanyak 80% kredit macet Eximbank berasal dari korporasi, selebihnya UKM. "Kami juga bersinergi dengan bank yang turut memberikan fasilitas pembiayaan kepada debitur kami," terang Omar.

Di sisi pemasukan, Eximbank mencatat pendapatan senilai Rp 2,1 triliun, melesat 75% dari Rp 1,2 triliun. Sedangkan nilai aset mencapai Rp 33 triliun tumbuh 26% dari Rp 26,3 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×