kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Laba Industri Multifinance Naik Tipis Menjadi Rp 13,01 Triliun per Juli 2025


Senin, 08 September 2025 / 11:18 WIB
Laba Industri Multifinance Naik Tipis Menjadi Rp 13,01 Triliun per Juli 2025
ILUSTRASI. Industri multifinance berhasil cetak laba bersih sebesar Rp 13,01 triliun atau naik tipis per Juli 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri multifinance mengalami peningkatan tipis per Juli 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menerangkan industri multifinance mencetak laba bersih setelah pajak sebesar Rp 13,01 triliun per Juli 2025.

"Laba bersih setelah pajak industri multifinance tumbuh sebesar 0,78%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Minggu (7/9).

Agusman menerangkan peningkatan yang masih terbatas tersebut disebabkan masih terdapat berbagai tantangan dan dinamika perekonomian yang memengaruhi cost of fund, serta kinerja multifinance.

Baca Juga: OJK Sebut Operasional Multifinance Sempat Terdampak Aksi Demo di Beberapa Kota

Jika menelaah data OJK, kondisi ekonomi sepertinya juga menjadi tantangan utama industri multifinance dalam menumbuhkan kinerja, khususnya piutang pembiayaan. 

Tercatat, piutang pembiayaan multifinance terus menunjukkan perlambatan sejak awal tahun ini. Per Juli 2025, piutang pembiayaan multifinance hanya tumbuh 1,79% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dengan nilai sebesar Rp 502,95 triliun.

"Pertumbuhan yang terbatas tersebut, antara lain karena berbagai tantangan dan dinamika perekonomian yang memengaruhi kinerja perusahaan pembiayaan," ujarnya.

Meski terjadi perlambatan, Agusman memperkirakan industri multifinance akan tetap tumbuh positif hingga akhir 2025.

OJK juga menyampaikan tingkat Non Performing Financing (NPF) gross perusahaan pembiayaan masih terjaga. Adapun tingkat NPF gross perusahaan pembiayaan per Juli 2025 sebesar 2,52%. Angkanya terbilang membaik, jika dibandingkan posisi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,55%. 

Selanjutnya: Semua Resep Crafting Grow a Garden, Bisa Bikin Fairy Net hingga Enchanted Crate

Menarik Dibaca: 5 Tips Cara Menabung Rp 10 Juta dalam Waktu 6 Bulan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×