Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Tifa Finance Tbk sepertinya harus bekerja ekstra keras untuk merealisasikan pertumbuhan bisnisnya hingga akhir tahun nanti. Bukannya tanpa alasan, pasalnya pencapaian perseroan di sepanjang kuartal pertama tahun ini tidak terlalu menggembirakan.
Buktinya, berdasarkan Keterbukaan Informasi, laba (periode berjalan) emiten dengan kode TIFA tersebut turun 24%, yakni dari Rp 11,6 miliar pada kuartal pertama tahun lalu menjadi hanya Rp 8,8 miliar pada periode yang sama tahun ini. Penurunan laba dikarenakan jumlah pendapatan perseroan naik tipis di kisaran 7% atau menjadi Rp 42,3 miliar.
Pendapatan perseroan melorot lantaran hampir semua segmen usahanya menorehkan pertumbuhan negatif. Pendapatan dari lini sewa pembiayaan, misalnya, yang turun 11,5% menjadi Rp 33,7 miliar. Lini pembiayaan konsumen malah anjlok 91%, diikuti oleh bisnis ijarah muntahiyah bittamlik yang loyo 3,5%.
Hanya segmen sewa koperasi yang mencatat pertumbuhan positif hingga 223%, yakni dari Rp 494 juta di kuartal pertama 2013 lalu menjadi Rp 1,6 miliar di kuartal pertama tahun ini. Sementara, pendapatan bunga perseroan stagnan di posisi Rp 105,9 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News