Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Cerahnya kondisi bisnis penjaminan kredit tidak hanya berlangsung di tingkat pusat, tapi juga ke tingkat daerah. Beberapa perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) menuai untung melebihi target sepanjang kuartal I 2012. Manajemen perusahaan penjaminan pun meyakini, bisnis mereka bakal semakin moncer pada periode mendatang.
Jamkrida Jatim mampu mengumpulkan laba Rp 3,7 miliar per kuartal satu 2012 atau melonjak 100,5% dibandingkan akhir tahun 2011. Jumlah ini sudah mencapai lebih dari 50% dari target laba sepanjang tahun ini yang Rp 5,8 miliar.
Chusnul Maarif, Direktur Penjaminan Jamkrida Jatim, mengatakan, lancarnya penjaminan kredit mendongrak Imbal Jasa Penjaminan (IJP). Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Jamkrida Jatim mencatat nilai penjaminan kredit mencapai Rp 93 miliar. Sampai akhir tahun ini, Jamkrida Jatim menargetkan nilai penjaminan kredit sebesar Rp 680 miliar.
"Pasar penjaminan kredit semakin luas, sekarang sudah merambah ke 1,2 juta usaha kecil menengah (UKM) di Jawa Timur," kata Chusnul. Tahun lalu, Jamkrida Jatim hanya menjamin kurang dari 1 juta pengusaha kecil.
Jamkrida Bali Mandara juga tak ketinggalan mengukir kinerja apik pada kuartal I 2012. Baru beroperasi awal tahun ini, mereka telah menjamin kredit senilai Rp 75,9 miliar dari plafon pinjaman sebesar Rp 315,6 miliar.
"Sekitar 80% mengalir ke pengusaha kecil, sisanya kredit korporasi," kata I Ketut Indra Satya Dharma Putra, Direktur Jamkrida Bali Mandara. Tak heran jika daerah lain juga tertarik mendirikan Jamkrida.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News