kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Laju kredit Bank Mandiri melambat


Senin, 08 Oktober 2012 / 08:45 WIB
Laju kredit Bank Mandiri melambat
ILUSTRASI. Pulau sangiang di tiket.com


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Krisis Eropa dan penerapan kebijakan Bank Indonesia (BI) mulai berdampak ke penyaluran kredit. Bank Mandiri, misalnya, mencatat perlambatan penyaluran kredit pada kuartal III 2012. Sebelumnya, bank BUMN ini memprediksi, pertumbuhan kredit semester II 2012 tidak setinggi enam bulan pertama.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala Nugraha Mansury mengatakan, kinerja kuartal III kurang memuaskan dibandingkan kuartal satu dan dua. Bank Mandiri mencatat penyaluran kredit hanya tumbuh 23% Pada periode yang tahun lalu kredit tumbuh 28%.

Sedangkan kredit konsolidasi sebesar 24% atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya 27%. "Salah satu faktornya adalah krisis ekonomi dunia yang berpengaruh pada penurunan ekspor," katanya, Minggu (7/10).

Seperti diketahui, pada kuartal pertama kredit tumbuh 29% dan kuartal kedua meningkat 26%. Meskipun melambat, kata Pahala, pencapaian ini sudah sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) yakni sebesar 22% - 24% atau sekitar Rp 389 triliun - Rp 393 triliun hingga akhir 2012. Sampai September penyaluran kredit Rp 310 triliun, atau 78% dari target.

EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri, Mansyur N. Nasution, menuturkan pertumbuhan kredit konsumer tahun ini terbilang stagnan, imbas kebijakan BI mengenai uang muka kredit (loan to value) dan kartu kredit yang berlaku Juni dan September 2012. Pertumbuhan kredit konsumer pada kuartal III hampir sama dari kuartal sebelumnya yakni 26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×