kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing


Selasa, 22 April 2014 / 14:03 WIB
Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing
ILUSTRASI. Keuangan syariah.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia tidak ingin disebut bank asing. Apalagi, keberadaan Stanchart di Indonesia sudah capai 150 tahun.

"Kami sudah jadi bagian dari Indonesia. Jadi tidak bisa lagi disebut sebagai bank asing. Kami juga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia," tutur Aminarno Kermaputra, Country Head of Corporate Affairs Stanchart Indonesia, Selasa (22/4).

Dengan status itu, Aminarno menegaskan, Stanchart sangat berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis di Indonesia, dan terus menjadi bagian dari industri perbankan Indonesia.

Saat ini, Standchart Group memiliki 1.700 cabang di 70 negara dengan jumlah pegawai mencapai 87 ribu. Sekitar 90% pendapatan serta keuntungan Stanchart Group diperoleh dari Asia, Afrika,dan Timur Tengah.

Di Indonesia, Stanchart berdiri pada 1863, dengan dukungan 27 kantor cabang yang terletak di delapan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, dan Makasar. Stanchart juga memiliki jaringan di lebih 50 ribu ATM Bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×