kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing


Selasa, 22 April 2014 / 14:03 WIB
Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing
ILUSTRASI. Keuangan syariah.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia tidak ingin disebut bank asing. Apalagi, keberadaan Stanchart di Indonesia sudah capai 150 tahun.

"Kami sudah jadi bagian dari Indonesia. Jadi tidak bisa lagi disebut sebagai bank asing. Kami juga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia," tutur Aminarno Kermaputra, Country Head of Corporate Affairs Stanchart Indonesia, Selasa (22/4).

Dengan status itu, Aminarno menegaskan, Stanchart sangat berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis di Indonesia, dan terus menjadi bagian dari industri perbankan Indonesia.

Saat ini, Standchart Group memiliki 1.700 cabang di 70 negara dengan jumlah pegawai mencapai 87 ribu. Sekitar 90% pendapatan serta keuntungan Stanchart Group diperoleh dari Asia, Afrika,dan Timur Tengah.

Di Indonesia, Stanchart berdiri pada 1863, dengan dukungan 27 kantor cabang yang terletak di delapan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, dan Makasar. Stanchart juga memiliki jaringan di lebih 50 ribu ATM Bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×