kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing


Selasa, 22 April 2014 / 14:03 WIB
Lama di lokal, Stanchart ogah disebut bank asing
ILUSTRASI. Keuangan syariah.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia tidak ingin disebut bank asing. Apalagi, keberadaan Stanchart di Indonesia sudah capai 150 tahun.

"Kami sudah jadi bagian dari Indonesia. Jadi tidak bisa lagi disebut sebagai bank asing. Kami juga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia," tutur Aminarno Kermaputra, Country Head of Corporate Affairs Stanchart Indonesia, Selasa (22/4).

Dengan status itu, Aminarno menegaskan, Stanchart sangat berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis di Indonesia, dan terus menjadi bagian dari industri perbankan Indonesia.

Saat ini, Standchart Group memiliki 1.700 cabang di 70 negara dengan jumlah pegawai mencapai 87 ribu. Sekitar 90% pendapatan serta keuntungan Stanchart Group diperoleh dari Asia, Afrika,dan Timur Tengah.

Di Indonesia, Stanchart berdiri pada 1863, dengan dukungan 27 kantor cabang yang terletak di delapan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, dan Makasar. Stanchart juga memiliki jaringan di lebih 50 ribu ATM Bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×