kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Layanan di ATM Link bakal berbayar, ini biaya transaksi di ATM Link berlogo Mandiri


Selasa, 25 Mei 2021 / 11:51 WIB
Layanan di ATM Link bakal berbayar, ini biaya transaksi di ATM Link berlogo Mandiri
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transkasi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta, Minggu (23/5/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri menegaskan penerapan biaya cek saldo dan tarik tunai tidak berlaku di ATM Link berlogo Mandiri, atau tetep gratis. Pasalnya, sesuai dengan kesepakatan, per 1 Juni 2021 biaya cek saldo dan tarik tunai hanya berlaku saat nasabah Bank Mandiri bertransaksi di ATM Link berlogo selain Mandiri. 

Ketentuan tersebut juga berlaku untuk nasabah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lainnya yaitu Bank BRI, Bank BNI dan Bank BTN. Asal tahu saja, per 1 Juni 2021 Himbara sepakat untuk melakukan penyesuaian skema biaya transaksi di ATM Link. 

Perubahan skema biaya tersebut antara lain, cek saldo menjadi Rp 2.500, dan Rp 5.000 untuk tarik tunai, sedangkan biaya transfer antar Himbara tetap dipatok Rp 4.000 per transaksi. 

Baca Juga: Akhir tahun, Bank Mandiri akan luncurkan Livin 2.0 sebagai layanan superApp

Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi  menjelaskan, transaksi menggunakan channel ATM Link tetap lebih hemat jika dibandingkan dengan biaya transaksi selain jaringan ATM Link. 

"Bukan cuma melalui ATM, nasabah Bank Mandiri tentunya juga bisa mengakses seluruh layanan keuangan secara praktis dengan mengakses aplikasi Livin' by Mandiri," katanya

Thomas mengatakan, aplikasi Livin’ by Mandiri didesain untuk memberikan layanan perbankan secara real time, kapan saja dan dimana saja, tanpa dibatasi oleh fisik kantor cabang bank.

“Hingga April ini, lebih dari 7,1 juta pengguna teregistrasi telah menikmati salah satu aplikasi dengan jangkauan akses pembayaran terluas, mulai dari layanan pembayaran utilitas (seperti listrik, air, telepon atau TV kabel), pembayaran e-commerce, pendidikan, top up e-wallet, hingga layanan pembayaran pajak ataupun kewajiban rutin lainnya,” kata Thomas dalam keterangannya, Selasa (25/5).

Baca Juga: Konsumen berupaya gagalkan kebijakan biaya transaksi di ATM Link yang berlaku 1 Juni

Tercatat, lebih dari 200 juta transaksi finansial dilakukan nasabah dilakukan pada platform ini pada periode Januari-Maret 2021, atau tumbuh 60% secara year on year. Dari frekuensi tersebut, nominal transaksi yang dibukukan mencapai Rp341 triliun atau naik hampir 50.% dari capaian pada tiga bulan pertama tahun lalu.

Dari berbagai fitur layanan pada aplikasi Livin’ by Mandiri, fitur transfer, baik sesama rekening Mandiri maupun antar bank, fitur top up e money dan fitur pembayaran memang menjadi fitur yang paling banyak diakses nasabah. Selain itu, terdapat fitur pembayaran secara cashless melalui scan QR yang kian diminati masyarakat serta layanan cek saldo dan riwayat transaksi yang seluruhnya bisa dinikmati tanpa dikenakan biaya alias gratis.

Selanjutnya: Margin KPR Syariah CIMB Niaga tidak jauh berbeda dengan bunga KPR konvensional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×