Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Musim liburan akhir tahun lalu membawa dampak buruk bagi PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Perusahaan penyalur pembiayaan pelat merah ini mencatat kenaikan non performing loan (NPL) alias kredit macet, yakni dari 1,15% pada 2010 lalu menjadi sebesar 1,24% pada akhir 2011.
Parman Nataatmadja, Direktur Utama PNM, berkata, kualitas kredit mikro selalu terpengaruh musim liburan. Apalagi, akhir tahun ini juga bertepatan dengan liburan anak sekolah. Hal itu mengakibatkan, pengeluaran nasabah yang biasanya untuk membayar cicilan utang teralihkan sebagai dana liburan.
Namun, Parman meyakini, kenaikan NPL itu masih dalam batas wajar. “Bahkan, relatif kecil dan terkendali, karena masih di bawah rata-rata NPL industri,” ujarnya, kemarin.
Apalagi, PNM tetap membukukan kinerja kinclong. Tengok saja, penyaluran pembiayaan lewat Unit Layanan Modal Mikro atawa ULaMM pada akhir 2011 tetap tumbuh hingga 53% menjadi Rp 2,23 triliun jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Dana itu disalurkan ke 37.823 UMK di 1.670 kecamatan.
Secara keseluruhan, akumulasi penyaluran pembiayaan ULaMM telah mencapai Rp 4,67 triliun untuk 76.790 UMK. Pembiayaan UlaMM telah bergulir sejak tahun 2008 lalu.
Parman menghitung, penyaluran pembiayaan itu juga mampu mendongkrak pengumpulan laba bersih. Bahkan, laba bersih tahun ini sudah melebihi target pada rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2011. "Laba kami meningkat 23% dari pencapaian tahun sebelumnya," kata Parman tanpa merinci.
Parman meyakini, kinerja apik ini bakal mendorong bisnis perusahaan pada tahun 2012. Manajemen PNM mematok pertumbuhan penyaluran pembiayaan ULaMM sebanyak 38%. Dengan kebutuhan dana penopang aktivitas usaha tersebut berkisar Rp 3 triliun. “Sebesar Rp 800 miliar sampai Rp 1 triliun akan berasal dari pasar modal, Rp 1,7 triliun dari pinjaman perbankan, dan sisanya dari lain-lain,” imbuh Parman.
Selain itu, PNM juga akan meningkatkan frekuensi pengembangan kapasitas usaha, termasuk merencanakan penambahan 100 unit ULaMM dan 30 kantor kluster serta cabang. Hitung punya hitung, jika terealisasi nanti maka pada tahun depan, perseroan akan memiliki 582 kantor layanan yang tersebar di 25 provinsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News