kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

LinkAja pilih tidak agresif bidik transaksi 11.11 ecommerce


Senin, 09 November 2020 / 16:52 WIB
LinkAja pilih tidak agresif bidik transaksi 11.11 ecommerce
ILUSTRASI. LinkAja luncurkan program Grebek Pasar.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja memilih untuk tidak mengambil strategi khusus jelang hari belanja online nasional (Harbolnas) 11.11 mendatang. Direktur Marketing LinkAja, Edward K Suwigyo, menyatakan, pada saat harbolnas transaksi memang cenderung naik.

“Kehadiran LinkAja lebih sebagai akses untuk masyarakat bisa memanfaatkan dan mendapatkan program menarik yang ditawarkan oleh partner e-commerce LinkAja saat ini dengan lebih mudah dan cepat. Beberapa partner besar LinkAja yang memiliki program khusus 11.11 seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Klikindomaret, Alfacart, Tiket.com, Tanihub, dan masih ada ratusan situs ecommerce lain,” ujar Edward kepada Kontan.co.id pada Senin (9/11).

Ia menyatakan, sejak awal, LinkAja telah memposisikan diri untuk tidak mengambil pendekatan jangka pendek. Strategi ini biasanya berupa penggelontoran banyak diskon atau promosi terutama untuk konsumtif lifestyle.

“Apalagi kalau di harbolnas, biasa masyarakat berharap untuk diskon dengan nilai yang besar. Kita lebih banyak di arah kebutuhan sehari hari masyarakat. Walaupun tidak menutup kemungkinan kita akan ada kerjasama ecommerce tertentu,” papar Edward.

Baca Juga: Fabelio buka tiga Experience Center Baru siap sambut Harbolnas 11.11

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja mencatatkan kinerja positif di tengah pandemi. Uang elektronik pelat merah ini kini memiliki lebih dari 57 juta pengguna terdaftar. Padahal pada Juni 2020, pengguna LinkAja baru 50 juta pengguna.

Adapun pengguna itu bisa menggunakan LinkAja sebagai alat pembayaran digital di lebih dari 600,000 merchant lokal dan lebih dari 280,000 merchant nasional di seluruh Indonesia. Termasuk 134 moda transportasi, lebih dari 500 pasar tradisional, lebih dari 14,000 partner donasi digital, 1.600 e-commerce.

Selain itu, LinkAja juga bisa digunakan untuk pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari hari seperti pulsa telekomunikasi, token listrik, tagihan rumah tangga, iuran BPJS, hingga berbagai layanan keuangan lainnya seperti transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.

Selanjutnya: OVO kuasai 20% pangsa pasar uang elektronik pada 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×