Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, sampai dengan akhir tahun, ruang penurunan suku bunga simpanan masih cenderung stabil kendati akan ada sedikit penurunan.
Hanya saja penurunan tersebut hanya berupa penyesuaian terhadap jatuh tempo simpanan berjangka. Direktur Eksekutif Riset LPS Didik Madiyono mengatakan penurunan ini berupa penyesuaian atas pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak dua kali di tahun 2017.
Hari ini, Kamis (2/11), LPS memangkas bunga pinjamnnya sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, bunga simpanan di bank umum menjadi 5,75% dari semula 6% yang efektif per 3 November 2017 sampai dengan tanggal 15 Januari 2018.
"Diperkirakan suku bunga simpanan masih akan turun karena ada lag, yang diharapkan diikuti dengan penurunan suku bunga kredit perbankan, tapi hal ini tergantung dari konsolidasi masing-masing bank terhadap debiturnya," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/11).
Sementara itu, Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menyebut dari sisi likuiditas diperkirakan dalam tiga bulan ke depan masih dalam batas aman. Hal ini didorong oleh pelonggaran kebijakan moneter dan eksekusi belanja pemerintah.
"Terbantu juga dengan penurunan inflasi, diperkirakan rata-rata inflasi turun dari 3,9% tahun 2017 menjadi 3,5% di tahun 2018," katanya. Sementara untuk potensi kenaikan, Fauzi menilai kemungkinannya masih sangat kecil untuk suku bunga meningkat secara tajam.
Sebagai gambaran saja, suku bunga deposito maksimum dan rata-rata (average) untuk simpanan dalam Rupiah pada 62 bank yang dipantau LPS (bank benchmark) terpantau masih turun masing-masing sebesar 11 bps dan 10 bps sejak awal kuartal IV 2017.
Sementara, suku bunga deposito minimum untuk simpanan valas dari bank benchmark turun sebesar 1 bps sejak awal kuartal IV 2017. Adapun, untuk suku bunga deposito maksimum dan average valas tidak mengalami perubahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News