kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin efisien, rasio efisiensi bank sentuh rekor terendah selama 11 bulan terakhir


Selasa, 23 Januari 2018 / 15:53 WIB
Makin efisien, rasio efisiensi bank sentuh rekor terendah selama 11 bulan terakhir
ILUSTRASI. Rupiah di Bank Indonesia


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Statistik Perbankan Indonesia (SPI) mencatat bank konvensional kini memiliki rasio efisiensi atawa beban operasional berbanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 78,37% per November 2017. Angka ini tercatat terendah selama 11 bulan terakhir.

Adapun jika dilihat secara tahunan, BOPO juga turun sebanyak 227 basis poin (bps) dari posisi 80,64% di November 2016 silam. OJK menyebut, berdasarkan jenisnya, bank persero atau bank plat merah mencatat BOPO terendah di bulan November 2017 sebesar 72,84% turun cukup dalam dari posisi tahun lalu 76,14%.

Sementara itu, bank umum swasta nasional (BUSN) devisa juga mencatat penurunan BOPO secara signifikan dalam setahun terakhir. Terlihat dari rasio BOPO BUSN devisa per November 2017 sebesar 79,54% atau turun dari 82,36% per November 2016.

Sejumlah bank menilai penurunan tesebut dikarenakan adanya pengurangan biaya operasional yang telah dilakukan oleh bank dalam setahun terakhir.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya yang menyebut selain karena efisiensi biaya operasional, penurunan BOPO juga terdampak dari perbaikan dari piutang macet.

Hal ini tercermin dari rasio BOPO BCA yang terlihat cukup rendah sebesar 58% pada Desember 2017 silam. Jumlah tersebut menurun dari posisi tahun 2016 yang berada di level 60,44%.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyebut, karena rasio BOPO perseroan sudah dianggap rendah, pihaknya tidak akan terlalu fokus menjaga rasio tersebut pada tahun ini.

"Karena sudah rendah, maka saya tidak jagain. Diusahakan tetap di bawah 65% sampai 68% (tahun 2018)," ungkapnya.

Senada, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menilai sepanjang tahun 2017 rasio BOPO perseroan berada di level 77%.

Jumlah tersebut tercatat mengalami penurunan dibanding posisi tahun 2016 yang mencapai 79,84%. "Penurunan BOPO antara lain didorong oleh peningkatan kualitas kredit dan peingkatan efisiensi," ungkapnya.

Parwati menyebut untuk tahun 2018 pihak bakal menjaga rasio BOPO berada di kisaran 80%. Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjaharijadi menyebut pada akhir tahun 2017 rasio BOPO perseroan terjaga di level 83%.

Haryono mengatakan pihaknya bakal terus menjaga efisiensi perbankan dengan memasang target BOPO di akhir tahun 2018 sebesar 80% hingga 82%.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×