Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman (TWP) di atas 90 hari industri fintech peer to peer (P2P) lending semakin menanjak. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2020, TWP P2P lending di level 4,93%. Naik dari posisi Desember 2019 pada 3,65% dan April 2019 di 1,63%.
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengamini adanya peningkatan TWP industri dampak lebih lanjut dari pandemi Covid-19. Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan AFPI, Tumbur Pardede mengatakan, penyelenggara tetap meningkatkan mitigasi baik saat pandemi maupun saat kenormalan baru nanti.
Baca Juga: Butuh uang tunai mendesak? Tarik tunai kartu kredit BCA di ATM saja cepat dan praktis
“Tingkat itu kami pandang masih dalam kapasitas normal atau masih baik, karena tidak bisa dibandingkan dengan institusi keuangan konvensional. Karena metode kita tidak semata-mata kolateral, tingkat risiko kita lebih tingi dari institusi keuangan konvensional. Masih pada batas yang bisa ditoleransi,” ujar Tumbur belum lama ini.
Tumbur menyatakan hasil survei AFPI periode 9-14 Mei 2020, ada 143 platform penyelenggara fintech P2P lending yang memberikan jawaban. Sebanyak 34 platform mengalami kenaikan TWP, 90 platform menyatakan TWP stabil, dan 6 platform mengaku penurunan TWP.
Ia optimis pada masa kenormalan baru nanti, industri P2P lending bisa menekan TWP. Lantaran mitigasi risiko akan ditingkatkan menjelang adanya lonjakan kebutuhan pinjaman.
Ketua Harian AFPI Kuseryansyah bilang para penyelenggara akan menjaga kinerja pada masa pandemi ini dan selektif menyalurkan pembiayaan. Dengan demikian diharapkan dapat menjaga peran aktif fintech P2P lending dalam menjangkau pembiayaan bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh lembaga keuangan.
Baca Juga: Tanamduit Kini Miliki Layanan Transaksi Emas Lewat Fitur Koleksi Emasku
PT Akseleran Keuangan Indonesia mencatatkan pada April 2020 TWP berada di level 0,7%. Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran Christopher Gultom bilang telah terjadi perbaikan pada akhir Mei menjadi level 0,67% dari total penyaluran pinjaman usaha.
Lanjutnya, selama lima bulan terakhir di tahun 2020, Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp300 miliar atau naik 5% dibandingkan periode yang sama di Mei 2019.