Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) telah berinvestasi ke banyak perusahaan teknologi finansial (tekfin) sejak tahun 2016. Sampai dengan tahun 2018 MCI telah berinvestasi sebesar Rp 700 miliar di 10 platform tekfin.
Dari investasi tersebut, perusahaan modal ventura ini sudah memperoleh keuntungan yang belum terealisasikan atau unrealize gain.
CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menjelaskan bahwa unrealize gain merupakan keuntungan yang sudah ada di atas kertas yang dihasilkan dari investasi. Misalnya, berupa imbalan uang tunai seperti porsi saham yang meningkatkan capital gain.
Namun sayangnya Eddi tidak mau menjelaskan secara detil berapa total keuntungan yang diperoleh perusahaan. Yang jelas, untuk tahun ini perusahaan akan lebih gencar menyuntikkan modal kepada perusahaan tekfin potensial lainnya.
Adapun investasi yang diberikan bukan berupa pemberian kredit namun penyertaan ekuitas.
Sepanjang tahun 2019, MCI telah menyiapkan anggaran investasi baru sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari induk perusahaan, Bank Mandiri. Nantinya anggaran tersebut untuk diinvestasikan kepada tiga hingga empat platform tekfin.
“Kami sudah anggarkan dana untuk investasi berupa penyertaan ekuitas di tiga hingga empat perusahaan startup baru. Kami juga memberikan pendanaan lanjutan kepada startup yang sudah ada di portofolio kami,” kata Eddi kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Sampai saat ini, menurut Eddi, MCI sudah melakukan penjajakan terhadap dua perusahaan tekfin potensial untuk diberikan modal. Mereka adalah tekfin yang bergerak di bidang pertanian serta pengelolaan keuangan dan kekayaan (wealth management).
Sejauh ini penjajakan tersebut masih tahap uji penilaian kualitas (due diligence) dan diharapkan bisa terealisasi pada semester I-2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News