Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memberikan fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,7 triliun dan US$ 230 juta kepada PT Bukit Asam Tbk. Pembiayaan itu untuk pengembangan bisnis perseroan.
Rinciannya, pembiayaan senilai US$ 100 juta berskema pinjaman fasilitas khusus untuk membiayai belanja modal. Lalu, kredit US$ 130 juta sebagai pinjaman treasury line untuk memenuhi kebutuhan likuiditas valas dalam operasional perusahaan.
Selanjutnya, fasilitas supplier financing senilai Rp 700 miliar dan fasilitas trust receipt non-LC sebesar Rp 700 miliar untuk memperlancar proses pembayaran kepada suplier Bukit Asam. Sisanya, berupa fasilitas invoice financing Rp300 miliar untuk mempercepat penerimaan hasil penjualan batubara Bukit Asam.
Alexandra Askandar, SEVP Bank Mandiri mengatakan, kerjasama tersebut merupakan implementasi sinergi BUMN untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi dan infrastruktur serta penciptaan kemandirian ekonomi.
Pada fasilitas kredit berskema supplier financing, terdapat perusahaan pelat merah yang menjadi penyuplai kebutuhan infrastruktur Bukit Asam, yaitu PT Kereta Api Indonesia. "Pembiayaan ini membuktikan komitmen kuat kami untuk mendukung pertumbuhan industri strategis dalam negeri, seperti sektor pertambangan, agar mampu memenuhi kebutuhan domestik ataupun pasar luar negeri," kata Achmad Sudarto Direktur Keuangan Bukit Asam, Selasa (29/11).
Sekadar informasi, tercatat sampai November 2016, penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor pertambangan mencapai Rp 13,8 triliun, tumbuh 20,2% dari periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News