kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Mandiri kembali masuk ke kredit menengah di 2018


Kamis, 24 November 2016 / 09:43 WIB
Mandiri kembali masuk ke kredit menengah di 2018


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk masih mengerem penyaluran kredit ke segmen menengah. Pasalnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kredit menengah tercatat naik atau mencapai 6,34% atau senilai Rp 10,31 triliun per September 2016. Hal ini dikarenakan debitur kelas menengah terkena imbas perlambatan ekonomi.

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pihaknya masih akan terus memperbaiki kredit bermasalah pada kredit menengah serta mengurangi aliran kredit ke segmen ini dengan mengalihkan ke segmen korporasi dan konsumer. “Kami akan kembali masuk ke kredit menengah sekitar 1 tahun-2 tahun ke depan,” katanya, Rabu (23/11).

Bank berpelat merah ini akan fokus pada pembiayaan kredit korporasi, kredit konsumer, dan kredit mikro untuk tahun 2017. Misalnya, untuk kredit korporasi ditargetkan akan tumbuh di atas 12%, sedangkan kredit konsumer ditargetkan akan mencapai 20% karena ada pelonggaran aturan loan to value (LTV) di kredit pemilikan rumah (KPR).

Selanjutnya, Bank Mandiri akan melakukan pencadangan hingga Rp 20 triliun-Rp 22 triliun di akhir tahun 2016 untuk meminimalisir risiko kredit. Kemudian, Mandiri akan menjaga coverage ratio alias cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) di atas sebesar 140% hingga penghujung tahun ini, dari sebelumnya sebesar 120%.

Harapannya, rasio kredit bermasalah akan terus membaik dengan target rasio NPL akan menjadi sekitar 3,65%-3,70% di tahun 2016 dari posisi 3,69% per September 2016. “Kami sudah melakukan restrukturisasi kredit untuk memperbaikin NPL,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×