kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mandiri salurkan Rp 92,8 T untuk infrastruktur


Kamis, 22 September 2016 / 14:38 WIB
Mandiri salurkan Rp 92,8 T untuk infrastruktur


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

BELITUNG. PT Bank Mandiri (Tbk) mendukung upaya pengembangan infrastruktur guna merealisasikan kemajuan ekonomi nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menguatkan fungsi intermediasi ke sektor infrastruktur.

Hingga Agustus 2016, Bank Mandiri telah memberikan komitmen penyaluran kredit infrastruktur sebesar Rp 92,8 triliun (bank only) atau tumbuh sekitar 40,2% secara yoy. Dari nilai tersebut, penyaluran terbesar diserap oleh sektor transportasi yang mencapai Rp 36,4 triliun. Proyek yang dibiayai antara lain proyek pengembangan bandara, pelabuhan laut serta kereta api.

Adapun proyek infrastruktur lain yang memperoleh pendanaan Bank Mandiri antara lain proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp28,7 triliun, pembangunan jalan tol Rp15,3 triliun dan sektor telekomunikasi Rp12,5 triliun.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, penyaluran kredit tersebut merupakan komitmen Bank Mandiri dalam membantu merealisasikan program Nawacita pemerintah, terutama pada penciptaan kemandirian ekonomi Indonesia.

“Infrastruktur merupakan salah satu komponen utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, melalui penguatan fungsi intermediasi perbankan, infrastruktur di Indonesia dapat semakin baik dan bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan perekonomian,” kata Rohan, Kamis (22/9).

Rohan menjelaskan, proyek-proyek infrastruktur yang dibiayai pada umumnya bersifat tahun jamak sehingga proses pencairannya pun mengikuti perkembangan dari masing-masing proyek. Dengan pola tersebut, tingkat pencairan kredit yang telah disetujui pun berbeda-beda. Dari nilai komitmen Rp 92,8 triliun, pinjaman yang telah dicairkan adalah Rp 49,4 triliun, meningkat sekitar 19% dari periode yang sama tahun lalu.

Pada sektor transportasi, pencairan pinjaman hingga Agustus 2016 adalah Rp 16,7 triliun. Sementara pencairan kredit untuk pembangkit tenaga listrik telah mencapai Rp 15,6 triliun, proyek jalan tol Rp 7,6 triliun, dan sektor telekomunikasi Rp 8,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×