Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk memberikan akses barang murah bagi pedagang pasar dan warung disambut baik pihak perbankan. Bank Mandiri jadi salah satunya.
Senior Vice President Corporate Secretary Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas menyebut kesiapannya memberi bantuan bagi pedagang pasar dan warung.
“Bentuknya jadi modal kerja atau bridging loan dalam jumlah kecil untuk pelaku mikro. Jadi sebelum dibayar barang-barang dagangannya akan ada jeda misalnya sampai dua minggu. Nah itu yang nanti kita bayarkan,” kata Rohan kepada KONTAN Senin (9/10) seusai acara Bincang Santai Kementerian BUMN di Jakarta.
Rohan menyebut Bank Mandiri siap lantaran Non Performing Loan (NPL) dari sektor mikro cukup baik yaitu berada di bawah 1 persen. “NPL paling bagus di bawah tiga, micro financing mandiri sendiri bisa sampai di bawah 1%,” tambah Rohan.
Rohan melanjutkan, range pinjaman mikro Mandiri mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 100 juta. Dengan volume terbesar pinjaman berada di kisaran Rp 30 juta – Rp 40 juta.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebut empat Bank yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, dan Bank BCA telah siap memberikan bantuan pinjaman mikro mendukung beleid ini.
Enggar memperkirakan bank dapat memberikan kredit mulai 10 juta-15 juta kepada pedagang pasar dan warung.
Karena menurutnya dalam satu kali perputaran barang dapat didapatkan laba sebesar Rp 2,5 juta. Sementara dalam sebulan perputaran barang diperkirakan bisa mencapai empat kali.
“Perbankan juga dapat menggunakan data dari ritel grosir. Seperti Indogrosir dia punya 8 ribu member. Dalam satu tempat, rekam jejaknya juga akan terlihat dan dapat jadi pertimbangan oleh perbankan,” kata Enggar (4/10) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News