kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri targetkan kredit konsumsi di atas Rp 70 T


Minggu, 12 Juni 2016 / 16:50 WIB
Mandiri targetkan kredit konsumsi di atas Rp 70 T


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kredit konsumer menjadi harapan bagi PT Bank Mandiri Tbk untuk mendongkrak pertumbuhan kredit. Meksipun lambat, Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi mengatakan, masih ada permintaan kredit untuk konsumsi seperti kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit tanpa agunan (KTA).

“Kami telah menyalurkan kredit konsumer hingga Rp 66 triliun per Mei 2016,” kata Tardi di akhir pekan. Bank berpelat merah ini menargetkan kredit konsumi akan tumbuh 10% lagi dari perhitungan realisasi bulan Mei ini. Artinya, Mandiri akan mencatat kredit konsumsi sekitar Rp 72,6 triliun di akhir tahun 2016.

Tardi bilang, pihaknya mengandalkan kredit perumahan untuk mencapai target kredit konsumsi. Strateginya, Mandiri akan mengincar penyaluran KPR rumah bekas untuk kelas papan atas, sedangkan kredit rumah baru masih sepi karena batasan kredit untuk rumah kedua dan rumah ketiga memberatkan uang muka.

“KPR tumbuh 8% di bulan Mei 2016 sudah cukup bagus,” tambahnya. Bank berlogo pita emas ini menargetkan kredit perumahan akan mencapai Rp 28,6 triliun di akhir tahun 2016 atau tumbuh 10% dari realisasi kredit sebesar Rp 26,83 triliun per akhir tahun 2015. Target KPR ini naik dari target sebelumnya sebesar 8%.

Selain KPR, Bank Mandiri mengincar pembiayaan KTA dan kredit otomotif untuk mencapai target kredit konsumsi. Misalnya, perusahaan akan memanfaatkan momen puasa dan Lebaran untuk mencairkan permintaan kredit untuk KTA dan permintaan kredit kendaraan.

Mikro naik dan kecil lambat

Tardi menambahkan, selain konsumsi, kredit usaha mikro masih memiliki permintaan kredit. Misalnya, Mandiri telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 45 triliun per Mei 2016 atau tumbuh 7% secara year to date (ytd) dari realisasi kredit Rp 42,5 triliun per Desember 2015.

Sayangnya, kredit kecil mengalami penurunan kredit sebesar 6,66% (ytd) dari Rp 60,5 triliun per Desember 2015 menjadi Rp 56 triliun per Mei 2016. Tardi bilang, perusahaan sedang melakukan rebalancing pada segmen kredit tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×