kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Mandiri Utama Finance Optimistis Pembiayaan Kendaraan Dapat Tumbuh pada 2025


Selasa, 10 Desember 2024 / 13:22 WIB
Mandiri Utama Finance Optimistis Pembiayaan Kendaraan Dapat Tumbuh pada 2025
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance (MUF) optimistis pembiayaan kendaraan di industri multifinance bisa bertumbuh pada tahun 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) optimistis pembiayaan kendaraan di industri multifinance bisa bertumbuh pada 2025. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan optimisme itu dipicu sejumlah faktor.

Stanley mengatakan, salah satunya karena adanya kebijakan pemerintah yang berencana melanjutkan insentif pajak untuk mobil listrik pada 2025. Selain itu, ada juga usulan mengenai pemberian insentif untuk jenis mobil hybrid yang kini makin populer.

"Ditambah pemerintah sudah memutuskan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2025 sebesar 6,5%," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (8/12).

Stanley berharap adanya kenaikan UMP juga dapat mendorong daya beli masyarakat. Dengan demikian, bisa memberikan dampak terhadap kinerja pembiayaan pada 2025.

Baca Juga: Adira Finance: PPN 12% untuk Barang Mewah Bakal Berdampak bagi Industri Multifinance

Sementara itu, Stanley tak memungkiri lesunya penjualan kendaraan pada tahun ini sangat berdampak terhadap pembiayaan kendaraan multifinance. Dia bahkan memperkirakan penurunan penjualan kendaraan masih akan terjadi sampai akhir 2024.

Meskipun demikian, dia meyakini penjualan kendaraan pada tahun depan bisa rebound dan dapat mencapai target yang telah ditentukan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sekitar 1 juta unit. Dengan demikian, kinerja pembiayaan kendaraan juga ikut terkerek.

"Saya yakin industri otomotif dapat bangkit bersama dengan dukungan industri pembiayaan," kata Stanley.

Sebagai informasi, MUF telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 17,6 triliun per Oktober 2024. Penyaluran pembiayaan tersebut didominasi pembiayaan mobil baru yang menyumbang 46,8% dari total portofolio. 

Adapun tingkat Non Performing Financing (NPF) MUF menjadi 1,31% per Oktober 2024. Angka itu lebih baik dibandingkan Oktober tahun lalu yang sebesar 1,52%. 

Selanjutnya: Menabung di Bullion Bank, Nasabah Juga Bisa Dapat Bunga Emas

Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Kista Ovarium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×