Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan untuk kendaraan ramah lingkungan semakin mendapatkan perhatian di Indonesia.
Meskipun begitu, segmen ini masih dihadapkan pada sejumlah tantangan seperti belum adanya aturan khusus dari OJK mengenai asuransi kendaraan listrik, harga kendaraan yang relatif lebih tinggi, serta belum jelasnya harga jual di pasar sekunder.
Namun demikian, Mandiri Utama Finance (MUF) tetap menunjukkan komitmennya dalam menyalurkan pembiayaan di segmen kendaraan ramah lingkungan ini.
Baca Juga: Pembiayaan Produktif MUF Mencapai Rp1,9 triliun per Juni 2024
Direktur Utama MUF, Stanley Setia, mengakui bahwa pembiayaan kendaraan listrik memiliki risiko tersendiri.
Namun, MUF telah menyiapkan strategi mitigasi risiko, salah satunya dengan mengklasifikasikan pendapatan antara kendaraan konvensional dan kendaraan listrik.
"Kami melihat segmen kendaraan listrik ini memiliki potensi besar karena angka penyaluran pembiayaan yang terus tumbuh. MUF juga mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission (NZE) melalui pembiayaan kendaraan bermotor listrik," ujar Stanley kepada KONTAN, Rabu (24/7).
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Harap GIIAS 2024 Bisa Dongkrak Kinerja
Pembiayaan kendaraan listrik di MUF tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 331% secara tahunan, mencapai Rp361,6 miliar. Kontribusi pembiayaan kendaraan listrik ini mencapai 3% dari total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan.
Stanley juga menjelaskan bahwa MUF tidak membedakan suku bunga untuk kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional. Hal ini menunjukkan komitmen MUF untuk mendukung pertumbuhan segmen kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News