kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Manulife Tawarkan Dana Investasi Baru


Selasa, 06 April 2010 / 15:01 WIB
Manulife Tawarkan Dana Investasi Baru


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Johana K.

JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) meluncurkan keranjang baru investasi bernama Manulife Dana Saham Indonesia China (MDEIC). Produk ini merupakan salah satu dari 10 keranjang investasi yang ditawarkan Manulife Indonesia.

Senior Vice President, Chief Actuary and Pricing Officer Manulife Indonesia Hans de Waal mengatakan, MDEIC menawarkan
diversifikasi tambahan dengan akses langsung ke pasar China. "MDEIC ini merupakan pilihan dana investasi untuk produk unitlink premi tunggal," kata Hans, Selasa (6/4).

Hans bilang, MDEIC ini merupakan dana saham terbuka yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pengembalian investasi yang lebih optimal dengan berinvestasi pada saham yang tercatat di Indonesia untuk jangka menengah hingga panjang. Selain itu, MDEIC juga berisi saham yang tercatat di China melalui Hang Seng Mainland 25 index.

Alokasi dana MDEIC ini adalah 0-20% di pasar uang, 60% hingga 80% di saham Indonesia, dan saham China sekitar 20% hingga 40%.

Peluncuran MDEIC, lanjut Hans, lantaran hingga saat ini belum tersedia pilihan dana investasi yang memberikan akses langsung
dan aktif ke pasar saham di luar negeri. "Selain itu, pilihan investasi di pasar saham dalam negeri juga masih terbatas. Investor dalam negeri juga belum dapat memaksimalkan potensi tingkat pengembalian investasi pada pasar saham di luar negri," paparnya.

China menjadi pilihan karena negara itu diprediksi bakal memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat yakni sekitar 8% hingga 9% dalam beberapa tahun ke depan. "Tahun lalu, China juga berhasil mengabil alih posisi Jepang sebagai negara dengan perekonomian terbesar setelah Amerika Serikat.

MDEIC ini sendiri sudah diluncurkan pada tanggal 3 Maret lalu. Sejak peluncurannya hingga kini, MDEIC sudah meraup dana kelolaan hingga Rp 100 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×