Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk menargetkan mengantongi pendapatan premi bruto sebesar Rp 924,5 miliar hingga akhir tahun nanti. Jika dibandingkan dengan pencapaian akhir tahun lalu yang tembus Rp 807,8 miliar berarti pertumbuhannya dipatok mencapai 14,4% atau lebih tinggi ketimbang realisasi 12%.
Robby Loho, Direktur Utama Marein mengatakan, optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat industri asuransi diwarnai dengan kehadiran Surat Edaran Tarif Premi. “SE Tarif Premi otomatis mengerek harga jual penutupan risiko properti, apalagi risiko banjir juga dimasukkan dalam katastropi,” ujarnya, Rabu (14/5).
Faktor eksternal lainnya, yakni imbauan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar risiko sejumlah lini usaha asuransi umum, seperti kesehatan, kecelakaan diri, kendaraan bermotor, serta properti rumah tinggal ditahan di dalam negeri. Sehingga, industri asuransi tidak lagi menjadi penyumbang defisit neraca pembayaran.
Selain mengincar pertumbuhan premi bruto yang lebih kencang ketimbang realisasi tahun lalu, Marein juga membidik peningkatan laba bersih tahun ini sebanyak 20,1% atau menjadi Rp 125,1 miliar. Tahun lalu, laba bersih Marein cuma naik 7,8%.
Adapun, komposisi pendapatan premi perseroan masih didominasi dari premi asuransi jiwa sebanyak 76,5% (jiwa dan kesehatan) dan sisanya berasal dari premi asuransi umum, seperti kebakaran, rangka kapal, pengangkutan kapal dan lain sebagainya.
Diharapkan, komposisi portofolio bisnis ini akan bergeser menjadi 71,5% berasal dari premi asuransi jiwa dan 28,5% dari premi asuransi umum di akhir tahun nanti. “Ke depan kami berharap komposisi premi asuransi jiwa dan umum bisa 70% dan 30%,” imbuh Yanto J Wibisono, Direktur Operasional Marein.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News