kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ma'ruf: Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat


Minggu, 15 Oktober 2017 / 23:46 WIB
Ma'ruf: Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin menyatakan bersyukur dengan rencana Setiawan Ichlas memberikan 2,5% saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal itu akan terlaksana, bila aksi pembeli siaga yang dilakukan oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) terhadap rencana rights issue Bank Muamalat senilai Rp 4,5 triliun berjalan mulus.

Dari aksi itu, kelak Minna Padi minimal akan menguasai 51% saham Bank Muamalat. Kepada tim KONTAN, Kamis (12/10) di kawasan SCBD Jl Jenderal Sudirman, Setiawan Ichlas mengungkapkan akan memberikan 2,5% saham Bank Muamalat kepada MUI, dan 1%-1,5% kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Ma'ruf menyatakan sudah mendengar langsung rencana itu langsung dari Setiawan Ichlas, beberapa waktu lalu. "Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat," ucap Ma'ruf kepada KONTAN, Minggu (15/10).

Ma'ruf bercerita, MUI sebelumnya rutin mendapatkan dividen dari Bank Muamalat. Namun begitu investor dari kawasan Arab masuk ke Bank Muamalat, dividen itu tidak pernah lagi diterima MUI.

Belakangan dengan rencana kehadiran Minna Padi menjadi pemegang saham Bank Muamalat, Ma'ruf menilai hal tersebut sebagai kepedulian Setiawan melihat kembali sejarah pendirian bank syariah pertama di Indonesia ini. Asal tahu saja, pada 1 November 1991, Bank Muamalat berdiri atas prakarsa sejumlah tokoh MUI dan ICMI.

"Saya berharap Bank Muamalat mampu berperan lebih dalam rangka pengembangan ekonomi syariah ke depan," imbuh Ma'ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×