kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Ma'ruf: Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat


Minggu, 15 Oktober 2017 / 23:46 WIB
Ma'ruf: Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin menyatakan bersyukur dengan rencana Setiawan Ichlas memberikan 2,5% saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal itu akan terlaksana, bila aksi pembeli siaga yang dilakukan oleh PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) terhadap rencana rights issue Bank Muamalat senilai Rp 4,5 triliun berjalan mulus.

Dari aksi itu, kelak Minna Padi minimal akan menguasai 51% saham Bank Muamalat. Kepada tim KONTAN, Kamis (12/10) di kawasan SCBD Jl Jenderal Sudirman, Setiawan Ichlas mengungkapkan akan memberikan 2,5% saham Bank Muamalat kepada MUI, dan 1%-1,5% kepada Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Ma'ruf menyatakan sudah mendengar langsung rencana itu langsung dari Setiawan Ichlas, beberapa waktu lalu. "Alhamdulillah dapat 2,5% saham Muamalat," ucap Ma'ruf kepada KONTAN, Minggu (15/10).

Ma'ruf bercerita, MUI sebelumnya rutin mendapatkan dividen dari Bank Muamalat. Namun begitu investor dari kawasan Arab masuk ke Bank Muamalat, dividen itu tidak pernah lagi diterima MUI.

Belakangan dengan rencana kehadiran Minna Padi menjadi pemegang saham Bank Muamalat, Ma'ruf menilai hal tersebut sebagai kepedulian Setiawan melihat kembali sejarah pendirian bank syariah pertama di Indonesia ini. Asal tahu saja, pada 1 November 1991, Bank Muamalat berdiri atas prakarsa sejumlah tokoh MUI dan ICMI.

"Saya berharap Bank Muamalat mampu berperan lebih dalam rangka pengembangan ekonomi syariah ke depan," imbuh Ma'ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×