kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mastercard bidik pertumbuhan dobel digit


Kamis, 17 November 2016 / 11:07 WIB
Mastercard bidik pertumbuhan dobel digit


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meski masih dibayangi perlambatan pertumbuhan ekonomi, pasar perbankan Indonesia masih menarik perhatian. Salah satunya Mastercard Inc.  

Raksasa sistem pembayaran ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu pasar andalan di kawasan Asia pada masa mendatang. "Tahun depan kami membidik pertumbuhan dobel digit," ujar Division President Mastercard Indonesia, Malaysia dan Brunei Safdar Khan kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi penopang pertumbuhan bisnis sistem pembayaran di masa depan. Safdar menilai, pasar Indonesia menarik karena diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade mendatang.

Apalagi, pangsa pasar sistem pembayaran yang belum tersentuh masih sangat jumbo. Gambaran saja, saat ini transaksi uang tunai masih menjadi alat pembayaran 90% dari total transaksi, sedangkan pembayaran elektronik hanya 10%.

Potensi pertumbuhan bisnis yang jumbo ini mendorong Mastercard membentuk divisi baru. Tahun ini, untuk pertama kalinya Mastercard membentuk divisi bisnis khusus yang mengelola pasar sistem pembayaran di Indonesia, Malaysia dan Brunei sekaligus.

Agar bisnis bisa tumbuh tinggi, Mastercard menyiapkan sederet strategi di tahun depan. Salah satu senjata andalan Mastercard yakni merilis inovasi terbaru di sistem pembayaran. Misal, layanan Masterpass. Layanan ini memungkinkan pengguna mengoneksikan beragam layanan pembayaran yang berbeda dalam single e-wallet. Dengan kata lain, konsumen Mastercard bisa menggunakan akun debit, kredit dan sebagainya dalam satu e-wallet alias tanpa ribet membawa banyak kartu di dompet.

Di Indonesia, Mastercard bekerja sama dengan perusahaan taksi Blue Bird untuk menerapkan layanan Masterpass. Agar transaksi pembayaran kian mudah, ada pula teknologi Mastercard Identity Check: Facial Recognition Biometrics and Fingerprint.

Sederhananya, konsumen dapat menggunakan sidik jari ataupun swafoto (selfie) sebagai pengganti password saat berbelanja. Mastercard Id atau Pay Selfie akan masuk Indonesia dan kawasan Asia mulai pertengahan 2017.

Mastercard juga berencana meluncurkan platform bot yaitu kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan konsumen untuk bertransaksi, mengelola keuangan, dan berbelanja melalui platform messaging.

"Kami juga terus bekerja sama dengan bank dan para mitra lain untuk menyediakan layanan keuangan, khususnya untuk menjangkau masyarakat yang berada di daerah terpencil," jelas Safdar.
 
Yang jelas, Mastercard percaya diri bisa menggenjot bisnis kartu ATM/debit dan kartu kredit. Mengutip data Bank Indonesia (BI), jumlah kartu ATM/debit beredar mencapai 122,94 juta kartu per September 2016, naik 8,85% sejak akhir 2015. Pertumbuhan kartu ATM/debit lebih tinggi ketimbang kartu kredit 1,48% menjadi 17,11 juta pada periode sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×