Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus upayakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Per Mei 2018 realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 57,61 triliun kepada 2,2 juta debitur. Adapun target penyaluran KUR sepanjang 2018 adalah Rp 120 triliun.
Rinciannya, untuk KUR Mikro Rp 36,88 triliun, KUR Kecil Rp 20,54 triliun dan KUR TKI Rp 186 miliar.
Dari tiga bank penyalur KUR terbesar, lewat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebesar Rp 40,01 triliun, PT Bank Mandiri Tbk Rp 7,14 triliun, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rp 7,88 triliun
Guna mempercepat penyaluran KUR, pemerintah berencana menambah jumlah bank penyalur, menambah perusahaan penjamin, mengikutsertakan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Termasuk, Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
Saat ini, ada sekitar 20 koperasi di Indonesia yang telah terdaftar mengajukan diri sebagai penyalur KUR ke OJK. Dalam perkembangannya, ada beberapa koperasi yang memiliki peluang besar disetujui atau direkomendasi oleh OJK
"Sebenarnya sudah ada KSP yang tinggal sedikit lagi semua persyaratannya sebagai penyalur KUR disetujui OJK, tinggal satu tahapan koperasi tersebut bisa salurkan, namun terbentur pada Non Performing Loan (NPL)," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Yuana Setyowati dalam keterangan tertulis, Jumat (29/6).
Syarat menjadi penyalur KUR, KSP harus sehat dan berkinerja baik, melakukan kerjasama dengan perusahaan penjamin dalam penyaluran KUR, memiliki online sistem dengan sistem informasi kredit program, serta melakukan perjanjian dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).
Yuana menambahkan dari semua persyaratan itu, dari laporan yang diterima Deputi Bidang Pembiayaan, KSP Dana Prima di Bali sudah memenuhi semua ketentuan itu. Permasalahannya hanya belum bisa menyepakati rasio NPL (kredit macet) yang ditetapkan OJK, untuk tahun 2018 ini dibawah 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News