Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berupaya menggenjot margin. Salah satunya Bank Tabungan Negara (BBTN) fokus meningkatkan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dengan memperbaiki struktur dana serta menggenjot produk pembiayaan bermargin tinggi.
Direktur Keuangan BTN, Nofry Rony Poetra menjelaskan, NIM BBTN pada akhir September 2022 mencapai 4,51%, meningkatn dibandingkan setahun sebelumnya yang tercatat 3,52%. “Kami akan fokus meningkatkan NIM dengan menurunkan biaya dana dan mengeluarkan produk high yield margin,” paparnya, Rabu (30/11).
Dalam menurunkan biaya dana, BBTN fokus pada pengembangan dana murah melalui produk tabungan dan giro atau current account saving account (CASA). Hal ini berkat transformasi cabang yang dilakukan oleh BBTN sejak tahun 2019 lalu.
"Jadi cabang saat ini fokus untuk jualan baik funding maupun lending. Dulu KPI (key performance indicator) cabang tidak fokus terhadap jualan, karena juga ngurusin operation. Mulai dari procurement sampai analisa kredit," ujarnya.
Baca Juga: Kredit Konstruksi Apartemen Sedang Dihindari Bank, Kenapa?
BTN saat ini sedang melakukan transformasi digital dengan BTN Mobile. Ada sekitar 375 fitur yang telah ditambahkan ke dalam BTN Mobile untuk memudahkan transaksi perbankan..
BTN juga mengembangkan tabungan bisnis.. Produk ini diharapkan menggaet dana developer yang selama ini sudah menjadi nasabah kredit, tapi masih menggunakan bank lain untuk transaksi bisnis.
Untuk menggenjot produk bermargin tinggi, BTN memasarkan produk Kredit Agunan Rumah (KAR) atau dikenal sebagai KPR Top Up. Produk ini menyasar nasabah eksisting BTN yang ingin melakukan top up plafon pinjaman untuk kebutuhan usaha ataupun renovasi rumah.
Baca Juga: Laba Bank BTN Naik 44% Per Oktober, Begini Rekomendasi Saham BBTN dari Analis
Menurut Nofry, potensi pasar untuk KPR Top Up sangat besar. Ada 500.000 sampai 600.000 nasabah KPR BTN yang sudah menjalani 10 tahun cicilan. Nasabah tersebut terekam memiliki kinerja cicilan yang bagus sehingga layak untuk dibiayai kembali.
Nofry memproyeks,i BTN bisa meraih laba bersih sekitar Rp 2,9 triliun hingga Rp 3 triliun di sepanjang 2033. . Bila dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun 2021, laba bersih BBTN bisa melesat di kisaran 22,36% sampai 26,58% pada akhir tahun ini.
Hingga Oktober 2022, Bank BTN meraih laba bersih Rp2,49 triliun. Naik 44,43% dibandingkan Oktober 2021 yang tercatat Rp1,72 triliun.
Baca Juga: Laba Bank BTN (BBTN) Naik 44% Per Oktober
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News