kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga CAR, Bank Ekonomi tak membagi dividen


Rabu, 08 Mei 2013 / 10:52 WIB
Menjaga CAR, Bank Ekonomi tak membagi dividen
ILUSTRASI. Waspada! Inilah 5 Penyebab Mata Kuning yang Perlu Diketahui


Reporter: Issa Almawadi |

JAKARTA. Bank Ekonomi Raharja kembali tidak membagikan dividen ke pemegang saham. Seperti tahun sebelumnya, keuntungan  dialokasikan sebagai laba ditahan untuk menjaga rasio kecukupan modal (CAR).

Pemegang saham mengambil keputusan ini melalui RUPST Bank Ekonomi. Sepanjang 2012, laba bersih menurun 20,98% menjadi Rp 191,67 miliar dari Rp 242,56 miliar. Padahal, pendapatan bunga bersih naik 3,38% dari Rp 926,56 miliar menjadi Rp 957,91 miliar.

Menurut Helena Suryawani, Direktur Keuangan Bank Ekonomi, pihaknya membutuhkan investasi terutama untuk transformasi sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur teknologi. Tahun ini investasi infrastruktur dan teknologi masih terus berlangsung, paling tidak hingga September mendatang.  Sistem di Bank Ekonomi sesuai core banking, seperti data informasi nasabah, financial, trade dan tresuri. Termasuk software dan hard-ware. "Semua onshore di Indonesia, jadi investasinya cukup tinggi," terangnya, Selasa (7/5).

Helena enggan menyebutkan nilai investasi. Bahkan ia tidak bisa meyakinkan kapan kegiatan investasi tersebut selesai. "Lihat perkembangan bisnis kami. Sistem reporting juga diganti, perlu investasi juga," tutur Helena.

Bank Ekonomi terlihat hati-hati menetapkan target. Tahun ini, bank yang sebagian besar sahamnya milik HSBCini hanya berharap mempertahankan CAR di 14%, sesuai rencana bisnis bank (RBB) ke Bank Indonesia (BI).

Bank Ekonomi juga hanya menambah 4 cabang tahun ini dengan investasi Rp 1 miliar - Rp 2 miliar setiap cabang. "Di samping empat cabang baru, ada enam cabang yang direlokasi," jelas Helena.

Gimin Sumalim, Direktur Network & Distribution Bank Ekonomi, berharap bisa mempertahankan pertumbuhan penyaluran kredit 24%-25%. "Kami sesuaikan dengan RBB," ujar Gimin. Selama ini penyaluran kredit fokus ke  sektor UKM.  Bank Ekonomi siap mengikuti aturan BI yang mengharuskan bank menyalurkan kredit ke sektor UKM sebesar 20% pada 2018 mendatang. "Saat ini porsinya baru 8%. Tapi tahun ini kami harapkan bisa 10%," tambahnya.

Informasi saja, sepanjang tahun lalu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Ekonomi menjadi 79,4% dibandingkan tahun sebelumnya 66,3%. Pada periode itu, total aset Bank Ekonomi juga tumbuh 5% dari Rp 24,09 triliun menjadi Rp 25,36 triliun.

Hasil RUPST menyetujui perubahan sususan komisaris dan direksi, yaitu Jayant Rikhye menggantikan Guy Daniel-Harvey Samuel sebagai komisaris utama, dan Jeffrey C M Cheung menggantikan Mei Tjioe Tjuen sebagai direktur operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×