kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Beban tak wajar, laba Bank Ekonomi anjlok 20,9%


Rabu, 13 Maret 2013 / 09:52 WIB
Beban tak wajar, laba Bank Ekonomi anjlok 20,9%
ILUSTRASI. Listrik PLN


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) harus menelan pil pahit karena keuntungan di sepanjang 2012 menurun. Laba bank dengan kode saham BAEK itu anjlok 20,9% menjadi Rp 191,6 miliar, turun dari Rp 242,5 miliar di 2011.

Penyebabnya, Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) melonjak dari posisi 81% di 2011 ke 90,02% di 2012. Padahal sebelumnya, Bank Indonesia (BI) pernah menyatakan bahwa BOPO terbaik berada di posisi 70% hingga 80%.

Direktur Jaringan dan Distribusi Bank Ekonomi, Gimin Sumalim menjelaskan, tahun lalu, Bank Ekonomi melakukan perubahan sistem operasional. “Kami mengubah core banking. Supaya lebih optimal,” ucapnya ketika dihubungi KONTAN, Rabu, (13/3).

Menurutnya, perubahan sistem tersebut diperlukan karena adanya tuntunan nasabah di perkotaan. Ini supaya nasabah Bank Ekonomi dapat melakukan transaksi secara online atau e-banking.

Perlu diketahui, tahun lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit Bank Ekonomi tercatat mengalami pertumbuhan. DPK naik tipis sekali 4% dari Rp 20 triliun jadi Rp 20,8 triliun, dengan rincian tak ada yang mengalami pertumbuhan lebih dari 10%. Giro hanya naik 2,5% dari Rp 4 triliun jadi Rp 4,1 triliun. Lalu tabungan meningkat 6,8% dari Rp 7,3 triliun ke posisi Rp 7,8 triliun. Kemudian, deposito naik 4,7% saja dari Rp 8,5 triliun menjadi Rp 8,9 trliun.

Meski sumber likuiditas tak melimpah, kredit yang disalurkan tumbuh 22,1% dari Rp 14 triliun jadi Rp 17,1 triliun. Rasio kredit macet (NPL) pun tercatat sangat baik, yakni 0,13%. Ini bahkan menurun dari posisinya yang sudah rendah di tahun 2011 yaitu 0,47%.

Tahun ini, bank yang 88,89% sahamnya dimiliki oleh Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC) Plc tersebut menargetkan DPK dan kredit tumbuh sesuai praktik pasar. Yakni DPK 12%-13% dan kredit sekitar 23%-24%.

Kemudian, karena perubahan sistem yang sudah rampung di 2012, tahun ini BOPO diharapkan mampu menurun. "Laba mengikuti itu semua," sebut Gimin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×