Reporter: Uji Agung Santosa |
JAKARTA. Pemerintah terus akan memperdalam pasar keuangan dan investasi dalam negeri. Kekuatan pasar investasi dalam negeri yang ditopang oleh kekuatan investasi dari tabungan masyarakat sendiri merupakan modal penting dalam membangun ekonomi nasional dibanding terus memperbesar pasar luar negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah berharap budaya investasi di Indonesia akan terus meluas. "Kita telah belajar dari pengalaman. Yang paling penting adalah membangun investor dari dalam negeri melalui sukuk ritel," kata Menkeu dalam acara Grand Launching Sukuk Ritel di Jakarta, Jumat (30/1).
Pemerintah telah belajar dari krisis ekonomi di Amerika Serikat yang disebabkan budaya masyarakat dan pemerintah yang terlalu banyak belanja juga terlalu banyak meminjam dari masyarakat internasional. Walaupun begitu, menurut menkeu, kondisi sulit pada 2009 dan untuk mengamankan defisit APBN 2009 yang sebesar Rp 132 triliun maka pemerintah perlu melakukan diversifikasi bentuk pinjaman pemerintah.
"Pemerintah tidak akan menggantungkan sepenuhnya kepada kondisi pasar yang memang sedang dalam kondisi yang tidak menentu. Oleh karena itu pemerintah akan juga menjaga sumber pembiayaan yang berasal dari non market, yaitu pemerintah ke pemerintah dan pemerintah ke lembaga multilateral. Ini merupakan bentuk risiko yang kita lakukan," katanya.
Ia mengatakan, penerbitan sukuk ritel merupakan bentuk komitmen pemerintah mengamankan pembiayaan APBN 2009 dan juga sekaligus memperluas dan mengembangkan suatu pasar keuangan yang berbasis syariah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News