Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana penggabungan usaha alias merger Bank MNC Internasional dan Bank Pundi memasuki babak baru. Bank MNC yang bakal menjadi surviving company, sudah menyiapkan task force untuk melancarkan aksi itu.
Bahkan, kata Benny Purnomo, Direktur Utama Bank MNC, kedua pemegang saham sudah saling setuju atas penggabungan dua bank. "Nah, MNC Kapital sebagai pemegang saham kami dan akan menjadi pemegang saham pengendali bank hasil merger pun tengah memproses legal merger ke otoritas terkait," ucap Benny, Selasa (28/4).
Sambil menunggu proses yang dilakukan MNC Kapital, Benny mengaku, Bank MNC juga sudah menyiapkan task force. Tujuannya, agar proses merger bisa berjalan mulus.
Benny juga menegaskan, skema merger antara Bank MNC dan Bank Pundi dilakukan dengan cara MNC Kapital mengakuisisi Bank Pundi. "Cuma saya belum tahu MNC Kapital akan mengakuisisi berapa persen saham Bank Pundi," terang Benny.
Sementara, Benny juga bilang, proses merger bakal memakan waktu 6-12 bulan jika berkaca pada merger yang sudah dilakukan bank-bank lain. Yang jelas, Benny berharap, hasil merger bisa melahirkan bank yang memiliki kinerja bagus.
Benny memperkirakan, hasil merger antara Bank MNC dan Bank Pundi bakal menghasilkan aset senilai Rp 20 triliun (asumsi aset di akhir 2014), dengan jumlah jaringan sebanyak 300, dan modal sebesar Rp 2 triliun. Per kuartal I 2015, aset Bank MNC mencapai Rp 10 triliun, kredit Rp 6 triliun dan dana pihak ketiga Rp 8,2 triliun.
"Kami juga sudah membukukan laba Rp 2 miliar. Padahal, tahun lalu masih mengalami kerugian," terang Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News