kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MES sebut potensi pembiayaan bank syariah terhadap industri halal bisa capai Rp 714 T


Senin, 05 Juli 2021 / 11:43 WIB
MES sebut potensi pembiayaan bank syariah terhadap industri halal bisa capai Rp 714 T
ILUSTRASI. Pemilik industri rumah tangga yang sudah mendapat sertifikasi halal


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) melihat perbankan syariah berperan penting dalam penguatan ekosistem halal food dan halal fashion yang berkelanjutan.

Bendahara Umum Pengurus Pusat MES Hery Gunardi menyatakan, potensi industri halal Indonesia yang dapat dibiayai oleh bank syariah bisa mencapai kisaran angka antara Rp 420 triliun hingga Rp 714 triliun.

“Potensi Industri halal yang mampu kita biayai di kisaran angka Rp 420 hingga Rp 714 triliun namun realisasinya masih di bawah potensi minimum,” papar Herry dalam pernyataan tertulis pada Senin (5/7).

Baca Juga: Industri halal diyakini akan menjadi pemicu pemulihan ekonomi nasional

Hery yang juga menyatakan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) bilang akan mengembangkan secara masif pola-pola kemitraan dengan berbagai pihak agar bank syariah. Dalam hal ini, BSI bisa berperan lebih dalam penguatan halal value chain di Indonesia.

Chairman Indonesia Halal lifestyle Center yang juga sebagai anggota Dewan Pakar PP MES, Sapta Nirwandar bilang berdasarkan penelitian menunjukkan food dan fashion menjadi dua sektor yang mendominasi di tengah pandemi.

Ia menilai perlu untuk memfokuskan ke sektor halal food, halal labeling menjadi kebutuhan yang sangat penting.

Sapta menuturkan bahwa saat ini Indonesia memang menjadi pusat Industri halal, tapi dalam posisi sebagai konsumen.

Dirinya menjelaskan negara non muslim masih menjadi penyuplai utama bahkan untuk negara-negara Organization of Islamic Cooperation (OIC) dengan peringkat pertama eksportir produk halal adalah Brazil, dengan US$ 16,2 miliar, diikuti India dengan nilai ekspor sebesar US$ 14,4 miliar.

Baca Juga: Kemenperin dorong sertifikasi halal untuk genjot industri fesyen muslim

“Memang kita ini jadi negara top di sektor industri halal, tapi sebagai consumer. Indonesia menjadi konsumen halal food peringkat pertama sebesar US$ 114 miliar,” tuturnya.

Dewan Pakar PP MES Adiwarman Karim menjelaskan tiga hal penting yang harus dipahami oleh para pejuang  ekonomi dan keuangan Syariah. Pertama pemahaman keberhasilan dari ekonomi syariah adalah ketika bank konvensional mengadopsi cara-cara ekonomi syariah.

“Kedua, menghadirkan ekonomi syariah secara bertahap harus melalui pilot project. Terakhir adalah perlunya mencari kesamaan fungsi dari ekonomi syariah kemudian diberikan fitur pembeda, ini menjadi hal yang penting,” terang pria mantan Sekretaris Jenderal PP MES ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×