kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Meski asetnya bukan yang terbesar, BCA raih laba bersih terbesar per Juni 2021


Minggu, 08 Agustus 2021 / 16:17 WIB
Meski asetnya bukan yang terbesar, BCA raih laba bersih terbesar per Juni 2021
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah Bank Central Asia (BCA) di Tangerang Selatan. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok bank dengan aset besar kecuali Bank Negara Indonesia (BNI), telah menyampaikan laporan keuangan per Juni 2021. Secara umum, kinerja bank jumbo mencatatkan kinerja positif meski pandemi belum berakhir. Kinerja ini diprediksi akan terus meningkat hingga akhir tahun di tengah proses pemulihan ekonomi

Bank Central Asia (BCA) berhasil menjadi juara dalam perolehan laba bersih terbesar di sepanjang semester I-2021 senilai Rp 14,45 triliun. Nilai itu tumbuh 18,10% year on year (yoy) dibandingkan Juni Rp 12,24 triliun. 

Meski begitu, secara aset BCA berada di posisi ketiga setelah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). 

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan kinerja cukup bagus di paruh pertama 2021. Lantaran basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit (Cost of Credit) saat awal pandemi Covid-19 di triwulan II tahun lalu. Sebagai catatan, biaya cadangan di triwulan II 2020 tercatat 32,4% lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.

Baca Juga: Kinerja ciamik, laba bersih BCA Syariah melejit 23% di semester I-2021

Adapun Bank Mandiri masih mempertahankan posisi sebagai bank dengan aset nomor wahid. Bank ini mencatatkan aset senilai Rp 1.580,52 triliun atau naik 16,26% yoy dari Juni 2020 yang senilai Rp 1.359.44 triliun. 

Sedangkan penyaluran kredit paling besar disalurkan oleh BRI senilai Rp 929,4 triliun pada kuartal kedua 2021. Nilai itu tumbuh 0,70% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 922,96 triliun. 

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan kinerja itu ditopang oleh kredit mikro yang naik 17% yoy menjadi Rp 366,56 triliun. Dus komposisi kredit mikro BRI pun mencapai 39,44% dari total penyaluran kredit BRI. 

“Hal ini on the track menuju komposisi kredit mikro minimal 45% di tahun 2025. Pencapaian ini membuat proporsi kredit UMKM BRI merangkak naik menjadi 80,62% dibanding 78,58% pada periode yang sama tahun lalu,“ ungkap Sunarso secara virtual, Jumat (6/8).

Namun demikian Bank Permata keluar sebagai bank yang berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja paling besar baik dari sisi aset, kredit, hingga laba bersih. Bank bersandi saham BNLI ini mencatatkan pertumbuhan laba bersih terbesar hingga 74,32% yoy dari Rp 366 miliar menjadi Rp 638 miliar di paruh pertama 2021. 

Aset Bank Permata naik 34,77% yoy dari Rp 158,02 triliun menjadi Rp 212,96 triliun per Juni 2021. Lagi-lagi BNLI membukukan pertumbuhan kredit hingga 16,58% yoy dari Rp 103,65 triliun menjadi Rp 120,84 triliun di kuartal kedua 2021. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×