kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Meski GWM Naik, BI Sebut Likuiditas Perbankan Masih Berlebih dari Posisi Pra Pandemi


Senin, 07 Februari 2022 / 17:44 WIB
Meski GWM Naik, BI Sebut Likuiditas Perbankan Masih Berlebih dari Posisi Pra Pandemi
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta (25/5/2021).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

Sedangkan Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini telah mengidentifikasi awal dan melakukan simulasi dampak dari kebijakan GWM ini. Hasilnya, kenaikan GWM tidak akan terlalu berdampak bagi kinerja BNI di 2022. 

“Saat ini, likuiditas BNI masih berlimpah sebab LDR BNI di 2021 capai 79,7%. Level ini, cukup untuk ekspansi bisnis di 2022. Memang ada dampak pengalihan likuiditas yang sebelumnya di surat berharga ke GWM, tapi dampaknya tidak akan besar bagi profitabilitas BNI,” tuturnya. 

BNI menyatakan kredit akan tumbuh lebih agresif di kisaran 7% hingga 10% yoy sepanjang tahun ini. Strateginya dengan banyak mengubah proses bisnis secara digital dan memperkuat manajemen risiko.

Seiya sekata, Direktur Keuangan & Strategi Bank Syariah Indonesia (BSI) Ade Cahyo Nugroho menyatakan memiliki likuiditas yang berlimpah saat ini. Tercermin dari rasio financing to deposit ratio (FDR) di level 74% di 2021. “Ke depan, strategi besarnya pembiayaan lebih agresif tapi prudent, dengan dana lebih sehat dengan fokus ke dana murah. Sehingga pertumbuhan profitabilitas baik,” paparnya. 

BSI membidik pertumbuhan DPK naik 8% yoy pada tahun ini. Sedangkan pembiayaan syariah akan dikejar naik 7% sampai dengan 7,5% di sepanjang 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×