Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun tahun depan penuh tantangan, sejumlah bank kecil optimistis pertumbuhan kredit pada 2019 masih bisa bertumbuh.
Ferry Koswara, Direktur Bank of India Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2019 antara 5%-10%. “Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kredit tahun depan adalah soal politik, kenaikan dollar AS dan inflasi,” kata Ferry kepada kontan.co.id, Jumat (12/10).
Sementara, Hendra Lie Direktur Utama Bank Dinar menyebutkan, dengan risiko kenaikan bunga kredit seperti sekarang membuat bank harus kerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan kredit. “Kami ini kami sedang menyusun rencana bisnis untuk tahun depan,” kata Hendra kepada kontan.co.id, Jumat (12/10).
Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu memprediksikan pada tahun depan pertumbuhan kredit akan flat. “Disebabkan karena likuiditas, risiko kredit dan tahun politik,” kata Daniel kepada kontan.co.id, Jumat (12/10).
Adapun Irfanto Oeij, Direktur Utama Bank Mayora optimistis pertumbuhan kredit masih sesuai dengan rencana bisnis. “Kami melakukan diversifikasi channel penyaluran kredit untuk retail financing,” kata Irfanto kepada kontan.co.id, Jumat (12/10).
Bank ini juga akan meningkatkan produktifitas dan fokus ke tiga segmen kredit yaitu mikro UKM dan non UKM.
Senada, Direktur Keuangan Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan pada tahun depan pihaknya masih melihat peluang untuk tumbuh dari sisi kredit. “Pertumbuhan sekitar 10%,” kata Henky kepada kontan.co.id, Jumat (12/10).
Direktur Utama BKE Sasmaya Tuhleley juga yakin pertumbuhan kredit tahun depan masih sesuai target. “Seiring potensi konsumer, pensiunan, KPR yang masih besar,” kata Sasmaya kepada kontan.co.id, Jumat (12/10). Untuk mengatasi likuiditas bank ini akan mendalkan pendanaan pasar modal dengan MTN dan obligasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News