kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.383.000 0,36%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Meski Meningkat, Penyaluran Kredit Properti Masih Melambat


Selasa, 27 Juni 2023 / 17:53 WIB
Meski Meningkat, Penyaluran Kredit Properti Masih Melambat
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di Serpong, Tangerang, Banten, Senin (5/6/2023). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan memang telah berada dalam laju pertumbuhan yang meningkat. Meski demikian, kredit di sektor properti masih menunjukkan perlambatan.

Jika mengacu data Bank Indonesia (BI), kredit properti hanya tumbuh 7,9% secara tahunan di Mei 2023. Itu lebih lambat dari pertumbuhan di bulan sebelumnya sekitar 8,6%.

Secara rinci, BI mencatat sektor konstruksi yang menjadi penyebab melambatnya kredit properti perbankan. Di mana, pertumbuhan kredit di sektor konstruksi hanya tumbuh 4,3% YoY, lebih rendah dari bulan April 2023 yang bisa tumbuh 7,8%.

“khususnya pada konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat,’ tulis BI dalam laporan uang beredar di Mei 2023.

Baca Juga: Miliki Tiga Perusahaan Pembiayaan, Jejaring MUFG di Indonesia Makin Besar

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengungkapkan bahwa perlambatan kredit properti lebih banyak dikarenakan melambatnya permintaan akan rumah baru.

Tak hanya itu, Trioksa juga menilai ada juga perlambatan dari sisi KPR karena menurunnya daya beli akibat imbas resesi dan perlambatan ekonomi.

“tren ke depan untuk tahun ini masih melambat dan mulai kembali bergairah di tahun depan sepanjang tidak ada kejadian luar biasa yang berdampak pada perlambatan ekonomi,” ujarnya.

Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo bilang bahwa menyadari bahwa pertumbuhan kredit konstruksi terutama di properti memang tak sekencang tahun lalu karena pengaruh kenaikan suku bunga.

Di BTN sendiri, Setiyo bilang total kredit konstruksi sekitar Rp 20 triliun dengan pencairan kredit baru konstruksi sampai kuartal 1/2023 lebih dari Rp 2 triliun atau tumbuh 40% YoY.

“kalau suku bunga trennya turun nanti akan peak up lagi,” ujar Setiyo.

Baca Juga: Bank Aladin Syariah Akuisisi Lebih dari 2,4 Juta Nasabah Hingga Kuartal I-2023

Sementara itu, Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Atturidha bilang pihaknya secara konsisten menyalurkan pembiayaan ke sektor konstruksi sejalan dengan upaya pemerintah khususnya dalam proyek strategis nasional.

Sampai dengan Mei  2023, total penyaluran kredit Bank Mandiri ke sektor konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 11,5% secara YoY. Sementara, sektor konstruksi untuk properti perumahan naik 9,96% YoY.

“Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah menerapkan strategi mitigasi dan diversifikasi risiko,” ujar Rudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×