Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 lalu, industri asuransi umum mencatatkan penurunan laba. Di tahun 2018, peluang untuk membalikan keadaan dinilai cukup terbuka.
Meski, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengakui hal tersebut tak bisa dibilang gampang. Soalnya ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi perusahaan asuransi umum untuk menggenjot laba.
Salah satu peluang untuk memperbaiki keuntungan yang didapat pelaku usaha adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun ini. Dus, peluang untuk memperoleh premi yang lebih besar juga terbuka.
Namun, ia menyebut ada sejumlah hal lain yang juga mesti dilakukan perusahaan asuransi umum agar laba yang dikempit bisa lebih tambun. Diantaranya adalah dari sisi beban yang ditanggung.
Dody menilai, potensi perbaikan kondisi ekonomi di tahun ini seharusnya bisa membuat pencadangan premi bisa membaik. Di sisi lain, beban underwriting serta beban usaha juga semestinya bisa ditekan pelaku usaha.
Sehingga laba di 2018 juga bisa meningkat. "Intinya nanti seberapa efisien perushaan asuransi dapat mengontrol pengeluarannya," kata dia belum lama ini.
Sepanjang 2017 sendiri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, lalu laba bersih industri asuransi umum mencapai Rp 4,65 triliun. Angka ini lebih rendah 3,8% dari capaian pada 2016 yang sebesar Rp 4,83 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News