Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei perbankan oleh Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pada kuartal I 2018, biaya dana (cost of fund) perbankan tidak berubah dari kuartal IV 2017. Namun dalam proyeksi selama setahun penuh, terdapat potensi penurunan meski tipis.
Hasil survei BI memproyeksikan, biaya dana berada di kisaran rata-rata 5,77%. Angka ini sama dengan kuartal IV 2017. Namun, sepanjang tahun 2018, survei BI memprediksi biaya dana akan ada di posisi rata-rata 5,75%, atau ada di kisaran 4,09%-7,42%.
Namun survei tersebut juga menyebutkan bahwa biaya dana dalam mata uang valas (USD) diprediksi cenderung bergerak naik dari rata-rata 1,58% di kuartal IV 2017 menjadi 1,69% pada kuartal I 2018, atau berselisih 0,11%.
Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Rico Rizal Budidarmo berpendapat, tahun ini ruang penurunan suku bunga simpanan masih terbuka. Andai permintaan kredit dan kebutuhan pendanaan tercukupi, tidak menutup kemungkinan cost of fund perbankan bakal kembali terpangkas.
BNI sendiri hingga akhir 2017 lalu mencetak biaya dana sebesar 3%. "Biaya dana kami sekitar 3%. Ini masih bisa turun lagi tergantung supply dan demand," terang Rico, Rabu (17/1).
Soal supply dan demand tersebut, di BNI pada tahun ini relatif seimbang.
BNI memproyeksikan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 16% pada 2018 ini. Sedangkan pertumbuhan kredit BNI tahun ini targetnnya sekitar 15%–17%, tak jauh berbeda dengan pertumbuhan DPK.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjahjarijadi memperkirakan pada tahun ini biaya dana belum akan bergerak banyak alias cenderung stagnan.
"Menurut saya, kurang lebih sama," ujar Haryono kepada KONTAN. Dia mengatakan, pada tahun 2018 ini memang masih ada ruang penurunan suku bunga simpanan. Hanya saja, hal tersebut belum akan berdampak signifikan pada penurunan biaya dana di perbankan.
Sampai akhir 2017 lalu, biaya dana Bank Mayapada tercatat 6%. Haryono menuturkan, pihaknya akan memantau kondisi pasar sebelum menurunkan bunga simpanan.
Senada dengan Haryono, Direktur Keuangan PT Bank DKI, Sigit Prastowo mengatakan, biaya dana kemungkinan akan stabil di kuartal I karena di awal-awal tahun belum terlalu banyak pergerakan di pasar. Namun, likuiditas justru akan sedikit mengetat karena ekspansi kredit, terutama didorong oleh event besar semisal Asian Games 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News