Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Meski pertumbuhan penyaluran kredit secara keseluruhan masih melambat, tetapi penyaluran kredit korporasi yang dicatat paling mendominasi di tahun ini.
Keterangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli 2025 kredit perbankan didominasi oleh kredit korporasi dengan porsi 52,89%. Dicatat pula kredit korporasi per Juli tumbuh 9,59% secara tahunan (YoY). Dengan ini, kredit korporasi menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit agregat.
Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan kredit korporasi ini tumbuh jauh lebih tinggi yakni 18,06% YoY pada Juli 2024. Sehingga, perlambatan pertumbuhan kredit korporasi pada tahun ini juga mendorong perlambatan pertumbuhan kredit secara umum.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,14% ke 8.040 Senin (22/9/2025), Saham Big Banks Bergerak Variatif
Pengamat Perbankan Moch Amin Nurdin menyebut bahwa penyebab perlambatan kredit korporasi ini karena kondisi ekonomi yang masih lambat dan belum banyaknya permintaan, sehingga korporasi belum melakukan ekspansi dengan volume yang besar.
“Meski sudah ada beberapa kredit yang disetujui pun, mereka belum melakukan disburshment,” kata Amin kepada Kontan, Senin (22/9/2025).
Soal ini, Ekonom Maybank Myrdal Gunarto menyampaikan beberapa faktor yang dapat menyokong pertumbuhan kredit korporasi ini antara lain adalah suku bunga kredit yang diharap bisa lebih murah.
“Yang pertama tentu ya suku bunga yang lebih murah dulu. Kalau suku bunga yang lebih murah. Kelihatannya korporasi juga pasti tidak akan segan untuk melakukan ekspansi kredit,” jelas Myrdal.
Selain itu, tambah Myrdal, dari sisi Bank Indonesia juga perlu banyak melakukan kebijakan insentif moneter, misalnya dalam bentuk kebijakan likuiditas makroprudensial atau pun juga dengan menurunkan suku bunga BI Rate.
Hingga akhir tahun Amin dan Myrdal sama-sama memproyeksi pertumbuhan kredit korporasi masih akan relative moderat dan belum mencapai dua digit.
Sejumlah Perbankan Masih Catatkan Pertumbuhan Dua Digit
Kendati begitu, sejumlah perbankan masih mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja penyaluran kredit korporasinya. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, misalnya.
Baca Juga: IHSG Tertekan Akibat Pelemahan Rupiah, Ini Proyeksi Untuk Perdagangan Selasa (23/9)
Dicatat per Juni 2025, Bank Danamon membukukan pertumbuhan positif pada kredit dan trade finance untuk lini bisnis Enterprise Banking & Financial Institution, yang mencakup nasabah korporasi, dengan pertumbuhan sebesar 13% YoY.
Dengan kinerja ini, Direktur Enterprise Banking & Financial Institution Bank Danamon Thomas Sudarma masih optimistis penyaluran kredit korporasi bisa terus tumbuh sesuai target.
“Hingga akhir tahun ini, penyaluran kredit korporasi diharapkan dapat tetap tumbuh sesuai dengan target pertumbuhan kredit industri perbankan,” kata Thomas.
Tak hanya itu, PT Bank BJB Syariah juga sama. Dicatat, per posisi Juli 2025 portofolio segmen pembiayaan korporasi sebesar Rp 3,18 triliun atau mencapai 30,90% dari total penyaluran pembiayaan bank.
Direktur Utama bjb Syariah Arief Setyahadi membeberkan bahwa jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, pembiayaan segmen korporasi pada Juli 2025 mengalami peningkatan sebesar 11,13% YoY atau tumbuh senilai Rp 318 miliar.
“Pertumbuhan secara YoY, didorong oleh penyaluran kepada nasabah korporasi yang masuk dalam debitur inti dan sektor-sektor yang menjadi prioritas bank seperti Pendidikan, Kesehatan, Industri Pengolahan dan Energi,” kata Arief.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,14% ke 8.040 pada Senin (22/9/2025), AMMN, CPIN, AMRT Top Losers LQ45
Beberapa strategi yang dilakukan bjb Syariah dalam meningkatkan pembiayaan korporasi ini ialah dengan membidik sektor dan nasabah prospektif seperti jasa pendidikan & kesehatan, infrastruktur, serta energi terbarukan.
Selain itu, bank juga melakukan diversifikasi produk dan layanan. Serta dengan penguatan kualitas aset dan manajemen risiko yang baik.
PT Bank Central Asia Tbk juga masih mencatat pertumbuhan dua digit pada kredit korporasinya. Per Juni 2025, kredit korporasi BCA tumbuh 16,1% YoY mencapai Rp 452 triliun.
“Kami optimistis 2025 akan menawarkan berbagai peluang baru bagi industri perbankan, mengingat prospek ekonomi Indonesia yang tetap positif,” kata EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn.
Selanjutnya: Ekspor Sawit Indonesia ke India Turun 27% per Juni 2025, Gapki Ungkap Penyebabnya
Menarik Dibaca: Peruri Bestari Festival Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan ke Generasi Muda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News