kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Migrasi kartu debit terkendala sertifikasi vendor


Senin, 12 Januari 2015 / 10:57 WIB
Migrasi kartu debit terkendala sertifikasi vendor
ILUSTRASI. Kode Redeem Arena Breakout Juli 2023 Terbaru dan Cara Klaim Biar Dapat Reward Gratis


Reporter: Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Hingga satu tahun ke depan, perbankan di dalam negeri bakal sibuk mengurusi migrasi penggunaan teknologi cip dari magnetik di kartu debit. Sebagian besar bank menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan keinginan Bank Indonesia (BI) tersebut, yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2016.

Meski demikian, bank kini terkendala oleh kesiapan pihak ketiga dan proses sertifikasi penerbit kartu cip. Pernyataan itu disampaikan Sukarno, VP Head E-Banking Product Bank International Indonesia (BII) kepada KONTAN, belum lama ini.

"Saat ini masih banyak kendala terkait kesiapan pihak ketiga dan proses sertifikasi yang ternyata perlu waktu lebih panjang dari perkiraan sebelumnya," tutur Sukarno.

Nah, BII mampu menyelesaikan proses migrasi sesuai jadwal jika faktor-faktor kesiapan uji teknis dan sertifikasi yang dilakukan oleh pihak ketiga dapat beres sesuai jadwal. "Statusnya kini sedang dalam proses uji teknis dan serangkaian proses sertifikasi dengan pihak otoritas danĀ  prinsipal," beber Sukarno. Asal tahu saja, BII telah menerbitkan 1 juta lebih kartu debit.

Pernyataan serupa disampaikan Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP. Ia mengatakan, OCBC NISP belum melakukan migrasi kartu debit dari magnetik ke cip karena menunggu model spesifikasi teknologi cip yang ditetapkan BI. Selain itu, mereka tengah menanti persetujuan vendor oleh BI.

"Setelah semua disetujui, kami akan migrasi kartu debit, mesin ATM dan mesin EDC. Kalau sekarang dilakukan, kami khawatir akan beda spesifikasinya," kata Parwati.

Sebelumnya, dia bilang, OCBC NISP telah mengajukan beberapa vendor ke BI dan sudah disetujui dua sampai tiga vendor. Secara internal, manajemen dan infrastruktur bank milik investor Singapura sudah 80% siap bermigrasi.

"Kami yang memilih vendor, kemudian BI yang akan memberikan izin," katanya.

Sementara itu, Dodit W. Probojakti, General Manager Product Management Consumer dan Retail Banking Bank Negara Indonesia (BNI) menyatakan, baru akan melakukan migrasi ke cip mulai Mei 2015. "Saat ini, kami tengah dalam persiapan back-end, yang meliputi host system dan certification," katanya.

Begitu pula dengan Bank Central Asia (BCA). "Kami masih dalam persiapan. Belum ada kartu debet yang migrasi ke cip," tutur Ina Suwandi, Kepala Divisi Consumer Banking BCA. Saat ini, jumlah kartu debit BCA berjumlah 12 juta kartu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×