Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) belum berencana untuk merevisi target bisnisnya tahun ini meskipun pandemi virus corona (Covid-19) bakan menekan bisnis perbankan. Namun, bank ini sekarang tengah mempersiapkan skenario untuk mengukur seberapa besar dampak wabah itu terhadap bisnis perseroan.
Meskipun skenario itu belum diselesaikan, Bank Mandiri memperkirakan virus corona itu akan berdampak besar pada segmen wholesale.
Baca Juga: Kredit Perbankan per Februari 2020 Tumbuh Melambat
Menurut management bank ini, seperti dikutip dari riset Mirae Asset Sekuritas, pemburukan kualitas kredit perseroan kemungkinan akan terjadi di sektor maskapai penerbangan, hotel, restoran, CPO, batubara, mesin, dan alat berat dengan nilai sekitar Rp 27 triliun.
"Selain itu, BMRI memperkirakan sekitar Rp 16 triliun-Rp 17 triliun kredit akan di-downgrade menjadi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) jika Covid-19 berlangsung hingga akhir 2020," ungkap Analis Mirae Asset Sekuritas Lee Young Jun dalam risetnya, Senin (30/3).
Sementara dampak virus corona ke segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) Bank Mandiri dinilai akan lebih kecil dibandingkan dengan segmen wholesales. Adapun segmen mikro dan konsumer diperkirakan akan lebih aman dalam periode singkat karena kebanyakan dari mereka adalah penghasil tetap.
Baca Juga: Laba Bank Mandiri masih tumbuh pada Februari di tengah wabah corona, ini kata analis
Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi saham BMRI dari hold ke buy dengan target harga tetap di level Rp 6.560 karena baru-baru ini harganya terjun. Target harga tersebut mencerminkan P/B 1,5 kali dari perkiraan BPS forward 12 bulan dari sekuritas ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News