Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mengakui ada tantangan dalam menyalurkan pembiayaan produktif sepanjang 2020 lantaran ada padenmi. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menyatakan secara risiko, pembiayaan kendaraan produktif masih tinggi.
“Karena cukup banyak konsumen dari segmen korporasi yang minta restrukturisasi pada April dan Mei kemarin. Sebab, bisnis mereka terkena dampak covid, seperti di sektor pariwisata untuk kendaraan bus,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id pada Kamis (12/11).
Baca Juga: Multifinance telah salurkan pembiayaan produktif Rp 142,36 triliun per September 2020
Kendati demikian, anak dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini tetap menyalurkan pembiayaan untuk kegiatan produktif. Harjanto menyebut sejak awal tahun hingga Oktober 2020, MTF telah menyalurkan pembiayaan kendaraan produktif Rp 4,66 triliun.
Kendaraan itu merupakan Pick Up dan Truck. Selain itu, MTF juga menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif yang tergolong pada produk pembiayaan alat berat sebesar Rp 980 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan dana tunai atau multiguna hanya Rp 1,1 triliun.
Selanjutnya: New booking mulai naik, MTF berhasil menekan NPF di akhir kuartal III
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
