Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Muamalat semakin agresif memasuki segmen pembiayaan mikro. Tahun ini, bank syariah tertua di Indonesia ini menargetkan pertumbuhan mikro sebesar 185,57%.
Menurut Andi Buchari, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Bank Muamalat, hingga tahun lalu, pembiayaan mikro telah mencapai Rp 70 miliar. "Untuk tahun ini, target pembiayaan mikro kami adalah Rp 200 miliar," kata Andi di Jakarta, Selasa, (25/2).
Andi menegaskan bahwa pembiayaan mikro merupakan bisnis baru bagi Bank Muamalat. Bank Muamalat baru melakukan pembiayaan langsung pada tahun 2013. "Sebelumnya untuk pengembangan usaha mikro, selama ini disalurkan dalam bentuk dana sosial melalui Baitul Maal Muamalat (BMM), anak perusahaan Bank Muamalat," ujar Andi.
Agar strategi tercapai, Bank Muamalat terus mengoptimalkan pemberdayaan pengusaha mikro melalui BMM. Selain itu model kerjasama BMM dengan Asosiasi Baitul Maal wat Tamwil Seluruh Indonesia (Absindo) akan terus digalakkan.
Melalui cara ini, dibentuk induk atau pengayom (apex) pembiayaan mikro, agar banyak baitul maal wat tamwil (BMT) yang bentuknya menyerupai koperasi, bisa diperdayakan untuk kegiatan pendampingan, pengelolaan dana, dan pembiayaan usaha mikro kecil. "Melalui ini, pengusaha mikro yang tergabung di BMT yang dulu tidak layak perbankan, bisa bankable. Serta kelak usaha bisa berkembang dan naik kelas. Tidak mikro terus selamanya," pungkas Andi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News