kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank genjot pendapatan komisi dari sukuk ritel


Senin, 17 Februari 2014 / 07:04 WIB
Bank genjot pendapatan komisi dari sukuk ritel
ILUSTRASI. Petugas menyuntikan dosis vaksin kepada warga di kantor Dinas Kesehatan Kota Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (22/7/2022). TRIBUN JATIM/PURWANTO


Reporter: Adhitya Himawan, Issa Almawadi | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Pemerintah mulai menawarkan sukuk ritel seri SR-006, yakni pada 14 Februari hingga 28 Februari 2014. Alhasil, bank yang menjadi agen penjual sukri SR-006 bakal meraup berkah dari penerbitan instrumen syariah itu.

Salah satunya adalah Bank Mandiri. Bank pelat merah ini mendapat jatah paling besar diantara agen penjual sukri SR-006, yakni mencapai 15% dari kuota nasional.

Sebagai perbandingan, pada penerbitan sukri SR-005, Mandiri berhasil menjual Rp 1,8 triliun atau 13% dari total alokasi seluruh agen penjual. Alhasil, Mandiri meraup pendapatan komisi (fee based income) paling besar dari sukri SR-005. Tahun ini, potensi fee based income tentu akan bergantung pada volume penjualan sukri. "Setiap agen penjual akan memperoleh fee sebesar 0,45% dari volume penjualan sukuk," ujar Hery Gunardi, Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri.

Dari sisi imbal hasil, SR-006 menawarkan return 8,75%. Angka ini lebih baik dibanding obligasi ritel (ORI) yang telah meluncur pada tahun lalu dengan bunga 8,5%.

Menurut Hery, jika dibandingkan dengan deposito, nilai imbal hasil instrumen SR-006 cukup kompetitif. Apalagi, return SR-006 akan dinikmati tetap selama tiga tahun.

Agen penjual lain yang siap meraup berkah dari SR-006 adalah ANZ Indonesia. Ajay Mathur, Vice President Director - Consumer Banking ANZ, optimistis sukuk ritel SR-006 mendapat respon positif dari masyarakat. Sebab, merupakan pilihan investasi menguntungkan dan aman sesuai prinsip syariah.

"Kami menargetkan penjualan SR-006 dapat melewati penjualan ANZ untuk ORI-010 senilai Rp 1,9 triliun tahun lalu. Kami ingin memposisikan diri sebagai bank asing dengan penjualan tertinggi," kata dia.

Sukri juga merupakan salah satu penyumbang utama fee based income ANZ. Tapi, Ajay enggan menyebut nilai atau persentase kontribusi sukri terhadap fee based income ANZ. "Sebagai salah satu agen penjual sukri, ANZ berpeluang memperoleh nasabah baru dan pertumbuhan dana kelolaan sekaligus memenuhi kebutuhan nasabah dalam melakukan investasi," katanya.

Sedangkan Bank Muamalat menargetkan penjualan SR-006 sebesar Rp 300 miliar. "Pertumbuhannya 75% dibanding SR-005 senilai Rp 172 miliar," kata Hendiarto, Direktur Keuangan dan Operasi Bank Muamalat. Muamalat berharap potensi fee based income dari penjualan SR-006 mencapai Rp 1,35 miliar.

CIMB Niaga juga siap menggenjot penjualan SR-006. Jatah yang diberikan ke bank ini mencapai Rp 336 miliar. "Kami akan roadshow ke sejumlah daerah," kata Budiman Tanjung, Head of Preferred, Private & Wealth Management & Consumer Liabilities Business CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×