kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance akui permintaan pembiayaan tidak hanya dipengaruhi tingkat bunga


Selasa, 22 Oktober 2019 / 21:14 WIB
Multifinance akui permintaan pembiayaan tidak hanya dipengaruhi tingkat bunga
ILUSTRASI. Pelayanan di kantor pusat PT. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (17/1). CIMB Niaga Auto Finance menilai banyak faktor yang mempengaruhi lembaga pembiayaan dalam menentukan bunga pinjaman. KONTAN/Baihaki/17/1/2012


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) agresif turunkan bunga acuan. Namun berdasarkan analisis uang beredar BI rata-rata tertimbang suku bunga kredit bank per agustus 2019 turun 2 basis poin dari 10,72% menjadi 10,7%.

Melihat hal ini PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) masih mempertahankan bunga pembiayaan. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyebut faktor yang mempengaruhi lembaga pembiayaan dalam menentukan bunga pinjaman yakni biaya sumber dana atau cost of fund.

Baca Juga: Penyaluran kredit konstruksi Bank Jatim melaju kencang

Lalu tingkat risiko pembiayaan dari aktifitas pembiayaan dari segmen yang disasar oleh perseroan atau cost of credit. Faktor lainnya adalah biaya operasional atau operational expense.

CNAF sendiri mengimplementasikan pemberian bunga berdasarkan tingkat risiko nasabah atau risk based pricing. Ristiawan menyebut semakin kecil tingkat resiko dari pnasabah semakin murah penerapan bunga terhadap segmen nasabah tersebut.

“Jadi suku bunga kita tidak akan terlalu banyak berubah naik dan turun karena penerapan strategi risk based pricing tersebut. Terkecuali ada pergerakan suku bunga acuan bank sentral yang cukup signifikan baru kita akan pertimbangkan. Sementara ini, CNAF masih mempertahankan suku bunga yang berlaku saat ini,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id pada Selasa (22/10).

Ia mengaku suku bunga pembiayaan bisa menjadi rangsangan untuk meningkatkan permintaan pembiayaan. Namun, Ia menyebut bunga bukanlah satu-satunya alasan yang bisa dilakukan oleh perusahaan pembiayaan guna meningkatkan pembiayaan.

“Faktor lainnya adalah penerapan down payment (DP) atau loan to value (LTV). Kedua, kecepatan layanan lembaga pemberi pinjaman. Ketiga, kemudahan dalam melakukan pengajuan pembiayaan, Lalu juga ada faktor makro seperti kemampuan daya beli masyarakat, tingkat inflasi, serta penerapan pajak terhadap objek yang akan dibiayai,” jelas Ristiawan.

Baca Juga: Bunga pembiayaan BNI Multifinance masih stabil

Sampai September 2019, anak perusahaan dari PT Bank CIMB Niaga (BNGA, anggota indeks Kompas100) ini telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,45 triliun, naik 93,3% secara year on year (yoy). Kucuran pinjaman ini untuk pembiayaan 12.156 unit kendaraan.

Berkat kenaikan pembiayaan, jumlah aset CNAF juga terkerek. Total aset CNAF mencapai Rp 3,3 triliun dengan portofolio pembiayaan Rp 2,8 triliun. Di sisi lain, tingkat kredit masalah (NPF) juga ditekan sebesar 0,81%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×