kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance bisa lebih efisien lewat program working from home


Jumat, 03 April 2020 / 18:06 WIB
Multifinance bisa lebih efisien lewat program working from home
ILUSTRASI. Multifinance bisa lebih efisien lewat program working from home.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran Covid-19 bakal menjadikan 2020 sebagai tahun yang berat bagi perusahaan multifinance. Apalagi pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan keringanan bagi debitur terdampak untuk menunda pembayaran hingga satu tahun.

Bila tidak melakukan efisiensi, kondisi keuangan perusahaan pembiayaan bisa babak belur. Merujuk data OJK rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) per Februari 2020 di level 77,32%. Posisi itu jauh membaik dibandingkan Februari 2019 di level 79,31%.

Guna memutus penyeberan Covid-19, perusahaan pembiayaan mulai menerapkan bekerja dari rumah atau working from home. PT CIMB Niaga Auto Finance melihat peluang efisiensi dari kegiatan ini.

Baca Juga: Catat, ini daftar multifinance yang beri keringanan pembiayaan di tengah wabah corona

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman menyatakan hal ini bisa mengoptimalisasikan kegiatan operasional harian perusahaan dengan cara digitalisasi. Juga automasi di hampir semua divisi di perusahaan.

“Dampak dari setiap aktifitas yang berbasis Digitalisasi dan Automasi sudah bisa dipastikan positif terhadap penurunan dari biaya operasional rutin harian perusahaan. Ini juga sejalan dengan rencana CIMB Niaga FIinance di tahun 2020 dimana kita akan lebih menekan biaya operasional dengan mengalihkan banyak fungsi ke arah digitalisasi dan automasi,” jelas Ristiawan kepada Kontan.co.id pada Jumat (3/4).

Ditahun 2020, CIMB Niaga Finance ingin lebih efisien lagi dengan menekan BOPO dibawah 55%. Ristiawan menyebut BOPO perusahaan pada Februari 2020 berada di level 54,68% (unaudited).

“Kita akan terus berusaha di Tahun 2020, walaupun berat di level pendapatan dikarenakan dampak Covid1-9 tetapi kita akan mencoba menekan biaya operasional supaya dampak tidak terlalu berat di level keuntungan Perusahaan,” kata Ristiawan.

Baca Juga: Dari multifinance hingga asuransi, berikut kebijakan stimulus dari OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×