Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan tahun ini kian menantang. Ini terlihat dari pembiayaan roda dua multifinance yang cenderung melambat sehingga pelaku usaha memilih pasang target konservatif menghadapi tahun ini.
PT Mandiri Utama Finance (MUF), contohnya. Direktur Utama MUF Stanley Atmadja mengatakan, sampai April 2019, pihaknya mencatatkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 565,5 miliar. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun lalu karena disebabkan oleh beberapa faktor.
“Secara yoy, penjualan motor menurun karena tahun ini kami lebih konsentrasi pada captive market dan penjualan kendaraan roda empat,” kata Stanley kepada Kontan.co.id, Selasa (14/5).
Selain itu, menurut Stanley, perlambatan ini juga dipengaruhi pasar penjualan sepeda motor yang tertekan. Meski demikian, ia optimisis pembiayaan roda dua akan membaik sampai akhir tahun.
Untuk tahun ini, MUF menargetkan pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 2,36 triliun. MUF telah menyiapkan strategi untuk mencapai target tersebut, seperti membidik nasabah payroll dari induk perusahaan yakni Bank Mandiri, dibarengi peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan kepada seluruh nasabah.
Hal serupa juga dialami PT Federal Internasional Finance (FIF Group). Direktur Keuangan FIF Hugeng Gozali menyebutkan, pembiayaan sepeda motor baru FIF hanya tumbuh 2% secara year on year (yoy) karena dipengaruhi pelamahan harga minyak sawit (CPO) dan pemilu.
Namun perlambatan ini bersifat sementara. Karena tren perlambatan hanya terasa di awal tahun kemudian kembali membaik menjelang hari raya Idul Fitri. Sepanjang tahun ini, FIF memasang konservatif untuk pembiayaan sepeda motor yaitu minimal tumbuh 2,5% dengan tetap memantau kondisi ekonomi di semester II 2019.
“Sejauh ini, kami terus giat meningkat kerja sama dengan diler motor Honda di seluruh Indonesia dan memberikan promosi untuk memberikan pembiayaan serta mendukung penjualan motor honda,” terang Gozali.
PT Adira Dinamuka Multifinance Tbk (Adira Finance) juga sama. Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan tren penjualan motor dari agen tunggal pemegang merek (ATPM) ke diler tumbuh dobel digit. Hal ini tidak dibarengi penjualan dari diler ke konsumen justru flat selama tiga bulan pertama 2019.
“Kalau tiga bulan pertama tidak tumbuh, maka agak berat. Tapi kami berharap pasar membaik dan biasanya situasi akan normal di Lebaran. Secara kesuluruhan pembiayaan tumbuh 5%-10% dari bulan biasa,” jelas Made.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News