kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Musim Dividen Interim Perbankan Tiba, Ini Bisa Jadi Pemanis Saham Bank Yang Loyo?


Selasa, 12 November 2024 / 23:53 WIB
Musim Dividen Interim Perbankan Tiba, Ini Bisa Jadi Pemanis Saham Bank Yang Loyo?
ILUSTRASI. Deretan mesin ATM Bank Mandiri di Jakarta (14/7). Saham bank masih menjadi salah satu sektor yang menarik bagi para investor. Terutama saham dengan kapitalisasi besar atau yang dijuluki sebagai “big banks”, sebut saja BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.Transaksi saham dari emiten perbankan ini bahkan sering kali menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan. KONTAN/Cheppy A. Muchlos/14/07/2024


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang akhir tahun, musim dividen interim perbankan tiba. Ini bisa menjadi pelipur lara di saat saham-saham perbankan yang loyo akibat keluarnya investor asing.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah mengawali musim dividen interim ini. Bank swasta terbesar di Indonesia ini bakal membagikan dividen interim senilai Rp 6,16 triliun dengan rincian Rp 50 per saham.

Adapun, dividen interim yang dibagikan emiten berkode saham BBCA ini lebih besar dibandingkan tahun lalu. Di mana, tahun lalu, dividen interim BCA sekitar Ro 42,4 per saham dengan total mencapai Rp 5,2 triliun.

Baca Juga: BCA Bagikan Dividen Interim Tunai Rp50 per Saham

Berdasarkan data RTI (12/11), harga saham BCA ditutup pada harga Rp 10.150 per saham. Jika mengacu harga tersebut, maka yield dari dividen interim yang bakal dibagikan BCA hanya sekitar 0,49%.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja bilang ini merupakan komitmen bank untuk terus menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, guna memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada para pemegang saham.

"Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan segenap pemegang saham, sehingga perseroan mampu membukukan kinerja positif hingga sembilan bulan pertama tahun 2024," ujar Jahja, Selasa (12/11).

Menanggapinya, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta bilang pembagian dividen interim bisa menjadi sentimen positif bagi saham perbankan. Namun, ia melihat hal tersebut bukan menjadi sentimen utama.

 

Menurutnya, sentimen positif yang bisa mendongkrak saham perbankan saat ini adalah kemungkinan adanya window dressing. Di mana, sektor perbankan memang masih menjadi salah satu pilihan.

“Investor jadinya bisa mempertimbangkan untuk mengakumulasi saham-saham perbankan,” ujarnya.

Adapun, untuk saham BCA, Nafan merekomendasikan untuk buy on weakness. Di mana, target harga untuk saham BCA senilai Rp 10.400 per saham

Disisi lain, VP Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat pembagian dividen interim dari big bank akan menjadi pemanis. Meskipun, nilai dan dividen yield juga mempengaruhi dampak secara langsung di pasar. 

“Selain itu, ditengah normalisasi harga saham emiten perbankan cenderung membuat nilai instrinsiknya kembali menarik sehingga potensi capital gain juga terbuka,” bebernya.

Menurutnya dividen yield untuk interim BBCA memang kurang menarik, tetapi jika akumulasi maka menjadi menarik.

Secara historis, tak hanya BCA yang rajin membagikan dividen interim. Satu bank lagi yang rajin membagikan dividen interim adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Hanya saja, bank yang dekat dengan wong cilik ini belum mengumumkan berapa dividen interim yang bakal dibagikan.

Beberapa analis pun juga memproyeksikan BRI tak akan absen membagikan dividen interim pada akhir tahun ini.

Oktavianus menjelaskan estimasi tersebut berasal dari Earning Per Share (EPS) annualised BRI yang di angka Rp 396 per saham. Ditambah, menggunakan acuan tahun sebelumnya dividen interim sebesar 26% dari porsi dividen final.

Selanjutnya: Pendapatan Premi Asuransi Kecelakaan Diri ACA Rp 12,86 Miliar Per September 2024

Menarik Dibaca: Muncul Selulit dan 3 Tanda Utama Wajah Kekurangan Kolagen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×